Batik Tugu-Topeng Malangan, Siapa Paling Bagus?

MALANG KOTA – Sebanyak 52 karya batik bersaing di ajang Lomba Desain Motif Batik Khas Malang kemarin (27/11). Puluhan karya batik di kantor Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop) Kota Malang itu akan bersaing menuju 10 besar.

Motif yang masuk penjurian ini pun beragam, sesuai kekhasan masing-masing. Seperti batik dengan motif bangunan tugu, balai kota, topeng Malangan, bunga teratai, dan masih banyak lagi terpampang pada ruang penjurian.

”Jadi, yang masuk dalam perlombaan ini ada 52 karya batik. Tapi, hanya kami pilih sepuluh besar saja,” ujar Nanang Nugroho, kepala Seksi Pengembangan dan Penguatan Usaha Dinkop Kota Malang kemarin.

Dia menjelaskan, 10 karya terbaik bakal dinobatkan sebagai juara I, II, III, juara harapan I, juara harapan II, serta finalis sebanyak 5 karya. ”Jadi, juri kami ada empat orang. Ada dari desainer, sejarawan, ahli seni rupa, dan profesional di bidang pariwisata,” imbuh pejabat eselon V Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu.

Juri dari sejarawan misalnya, ditunjuk Dwi Cahyono. Dari kalangan desainer ada Agus Sunandar. Chairman Indonesian Fashion Chamber (Asosiasi Fashion Desainer Indonesia) itu juga dosen Seni Budaya Universitas Negeri Malang (UM). Sedangkan Dr Mistaram MPd mewakili kalangan ahli seni, Bagyo Prasasti Prasetyo yang menjabat direktur PT Batu Wisata Resource (BWR) mewakili kalangan profesional di bidang pariwisata.

Puluhan karya batik itu dikumpulkan sejak akhir Oktober 2018. Kemudian ditutup 15 November lalu. Rencananya, pemenang sayembara Lomba Desain Motif Batik Khas Malang itu akan diumumkan pada 2 Desember mendatang.

Sumber dari: https://radarmalang.id/batik-tugu-topeng-malangan-siapa-paling-bagus/

Leave a Reply

Your email address will not be published.