Alumni UM Bayu Skak dan Juragan 99 Beri Motivasi ke Pelajar dan Mahasiswa di Expotive 2023

 

SURYAMALANG.COM,MALANG-Tiga alumni Universitas Negeri Malang (UM) dihadirkan dalam kegiatan Expotive 2023 yang diadakan oleh BEM UM, Senin (6/11/2023). Mereka adalah Bayu Skak atau Bayu Eko Muktito (aktor/sutradara),  Mukti Ali (juragan bus) dan Gilang Pramana (Juragan 99). Mereka berbeda generasi karena lulus pada tahun yang berbeda. 

“Intinya kita datang kesini karena memberikan support dan motivasi untuk mahasiswa UM dan pelajar dan masyarakat umum agar termotivasi baik di dunia kerja dan dunia usaha. Menularkan ilmu-ilmu positif. Semoga ada insight full,” jelas Gilang Permana pada wartawan di sela acara. Selain itu, pemilik Juragan 99 juga memberikan bantuan ambulans pada UM agar memberikan manfaat.

Alumni UM Bayu Skak dan Juragan 99 Beri Motivasi ke Pelajar dan Mahasiswa di Expotive 2023

suryamalang.com/sylvi/Tiga alumni Universitas Negeri Malang (UM) dihadirkan dalam kegiatan Expotive 2023 yang diadakan oleh BEM UM, Senin (6/11/2023). Mereka adalah Bayu Skak atau Bayu Eko Muktito (aktor/sutradara), Mukti Ali (juragan bus) dan Gilang Permana (Juragan 99). Mereka berbeda generasi karena lulus pada tahun yang berbeda. 

Bayu Skak masuk UM pada 2011 dan lulus pada 2018 dari D3 Animasi. Sedang Mukti Ali lulus pada 2000 dan Gilang lulus pada 2011. “Saya diwisuda di gedung ini Graha Cakrawala pada 2011. Dan saya kembali ke gedung ini pada 2023,” jawab Gilang. Gilang menjawab ia lulusan dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. “Saya mengalami kecelakaan saat mau tes tulis dan gambar. Saya awalnya di DKV,” jawab dia.

Tesnya saat itu jam 07.00 WIB. Karena mengalami kecelakaan ditabrak motor, ia dibawa ke puskesmas. Saat jam 08.00 WIB, tes sudah berjalan. Ia menyelesaikan kuliah tepat waktu, selesai empat tahun. Yang jelas ia merasa senang kembali ke kampusnya dan menceritakan perjuangan kariernya sampai kemudian menjadi pengusaha di beauty industry bersama istrinya.

Sedang Mukti Ali mengisahkan perjuangannya menjadi guru sejak jadi honorer hingga jadi PNS. Namun ia menekuni usaha lain dengan menjadi pengusaha. Awalnya karena ia menjadi guru honorer di Madura dengan gaji kecil Rp 35.000 per bulan usai lulus kuliah. Ia berpikir jika hanya jadi guru honorer tidak akan berkembang. “Saya ingin buktikan pada orangtua bahwa saya tidak membebani,” jawabnya.

Dalam perjalanan waktu, ia berhasil jadi PNS. Dua-duanya ia kerjakan. Namun di bisnis ada manajemen yang menjalankan. Ia sendiri tidak pernah berpikir mampu membeli bus. Bahkan membayangkan membeli ban bus saja tidak pernah. Bus bisa dibeli pada 2013. Kasubag TU di sebuah SMAN di Kabupaten Pamekasan, Madura ini memastikan jika tanpa orangtua, ia tidak mungkin seperti sekarang.

Sedang Bayu Skak memberi komentar tentang perkembangan fisik di UM dalam kurun waktu empat tahun terakhir. “Saya pernah syuting film Yo wis Ben di Fakultas Sastra UM. Sekarang banyak gedung baru ya, seperti FIK itu,” jawab Bayu. Sedang Gilang mengatakan saat mahasiswa, ia terbilang mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang). 

Ia dulu naik motor dan tinggal dengan neneknya di Sawojajar Malang.  “Perjalanan ke UM dari Sawojajar kira-kira 30 menitan,” jawab dia. Ia menjelaskan kerap ke pasar buku Wilis sebagai tempat nongkrong dan membaca buku KW.

Sumber| https://suryamalang.tribunnews.com/2023/11/06/alumni-um-bayu-skak-dan-juragan-99-beri-motivasi-ke-pelajar-dan-mahasiswa-di-expotive-2023.