Ajak Siswa Kenali Perguruan Tinggi Luar Negeri

Published on Sunday, 24 February 2019 19:07

MALANG – SMA Laboratorium UM selalu punya cara agar siswa siswinya memiliki pengalaman belajar yang luar biasa. Salah satunya adalah program tahunan belajar ke luar negeri yang dinamakan program Global Learning. Melalui program ini siswa-siswi SMA Lab UM dapat merasakan secara langsung pengalaman belajar di negara yang selama ini diimpikan. Program ini berlaku untuk kelas 10 hingga kelas 12.

“Program yang sudah berjalan 6 tahun ini kita adakan dalam rangka mendukung program sekolah yang salah satunya ada International Class Program (ICP),” jelas Dra. Jumiati M.Pd selaku Humas SMA Lab UM kepada Malang Post.

Dalam progam ini, kegiatan yang dilakukan adalah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi yang ada di negara yang dituju. Di sana, selain belajar budaya juga belajar bahasa. Anak anak yang akan diberangkatkan juga dibekali dengan bahasa sesuai negara yang menjadi tujuan.

Negara-negara yang telah dikunjungi selama ini antara lain Thailand, Malaysia, Jepang, Korea, China dan Australia. Pemilihan negara yang akan menjadi tujuan tersebut, murni merupakan hasil pilihan siswa yang dilakukan dengan cara polling atau berdasarkan suara terbanyak. Kemudian dari hasil tersebut, pihak sekolah akan mengupayakan jalinan kerja sama dengan perguruan tinggi di negara tujuan.

“Sehingga butuh waktu yang cukup lama karena kita juga harus benar – benar melihat perguruan tinggi mana yang menjadi rujukan kita, yang juga sesuai dengan program kita. Dan itu sudah harus persetujuan orang tua yang kita undang untuk sosialisasi,” kata Jumiati.

Jumiati juga mengatakan, selama kurang lebih 2 minggu gelaran program ini, siswa akan menginap di rumah masyarakat negara tujuan yang diberi nama House Family. Dengan hidup berdampingan setiap hari, tentu akan lebih mengasah kemampuan bahasa dan melatih adaptasi budaya.

“Mereka belajarnya pun kadang gabung dengan mahasiswa yang ada di sana, kemudian selain belajar di kampus juga hidup dengan masyarakat setempat yang kita masukkan program House Family. Jadi setelah belajar dari kampus, balik ke rumah warga. Sehingga bisa interaksi dengan keluarga yang ditempati itu,” ujar Jumiati.

Lebih lanjut, Jumiati juga menjelaskan, melalui program ini, siswa-siswi SMA Lab UM akan memiliki wawasan yang lebih luas sehingga dapat menjadi tambahan referensi dan motivasi untuk studi lanjutannya. Terlebih jika bisa sekaligus mendapatkan beasiswa belajar.

“Kami minta menjelaskan latar belakang apa yang membuat daya tarik mereka. Dan setelah kita tanya, beberapa siswa memang ada yang punya minat untuk melanjutkan studi ke luar negeri,” jelasnya. Page 2 of 2

Selain itu, lanjutnya, dengan program global learning, tentunya anak anak juga akan memiliki cakrawala atau pemikiran yang lebih luas dengan melihat langsung ke sumber belajar. Budaya disiplin, budaya belajar, kebersihannya. Diharapkan siswanya bukan jadi manusia yang bermental lembek, tapi selalu siap berkompetisi menghadapi tantangan.

“Sehingga mereka tidak perlu diberi cerita, dinasehatin, tetapi mereka melihat langsung dalam kehidupan sehari hari,” imbuhnya.

Setelah menyelesaikan program Global Learning, siswa juga diharuskan untuk mempresentasikan hasil belajarnya kepada siswa lain di sekolahnya. Tujuannya agar siswa lain juga dapat mempelajari pengalaman tersebut dan bisa menjadi motivasi.

“Kemudian mereka akan kita kasih kesempatan untuk presentasi di depan teman temannya,” kata dia.
Jadi, dijelaskannya, ada namanya pembinaan umum di hari Senin, seluruh siswa kelas 10-12 ada di halaman dan akan mendengarkan cerita temannya. Dia akan bercerita tentang kebermanfaatannya, apa yang dia pelajari, termasuk dievaluasi apa yang tidak perlu dicontoh dari sana. Menularkan pengalamannya kepada mereka.

Sejak program Global Learning ini berjalan 6 tahun lalu, Jumiati juga punya pengalaman yang tak bisa dilupakan dan bisa menjadi pembelajaran kedepan untuk program tersebut. Selain mendapatkan pengalaman tentang kedisiplinan, ketertiban dan tentang pelestarian lingkungan di luar negeri, Jumiati juga pernah dihadapkan kondisi yang sulit untuk diatasi yang belum pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

“Mungkin cerita yang sulit saya lupakan, waktu di Jepang ada siswa yang sakit pankreas. Akhirnya waktu di sana sakit dirawat dengan biaya yang luar biasa fantastis,” kata dia.

Beruntung pada saat itu bisa langsung mendapatkan pelayanan yang prima

“Saya tidak bisa membayangkan seandainya tidak ada yang mengcover. Sejak saat itu peserta kita asuransikan juga untuk kesehatan, bukan hanya asuransi kecelakaan saja,” cerita Jumiati.

Dengan adanya program ini, Jumiati pun berharap agar siswa-siswi SMA Lab UM dapat lebih mudah dalam mewujudkan impiannya.

“Tentunya program ini kami berharap tidak sekadar pergi kemananya, tapi anak-anak bisa mengambil hal positif yang bisa membantu mewujudkan impiannya. Jadi mereka sudah berangan-angan ingin mendatangi negara tersebut,” kata dia.

“Setelah tahu kondisi realnya, mereka bisa menginternalisasi, setelah menginternalisasi kita harapkan bisa mewujudkan impiannya, bahkan lebih dari apa yang dia harapkan.” pungkasnya. (mp3/sir/oci)

Sumber dari: https://malang-post.com/pendidikan/ajak-siswa-kenali-perguruan-tinggi-luar-negeri

Leave a Reply

Your email address will not be published.