24 Mahasiswa AS Ikuti Program CLS di UM Malang

Malang (beritajatim.com) – 24 mahasiswa asal AS (Amerika Serikat) mengikuti program CLS (Critical Learning Scholarship) di UM (Universitas Negeri Malang). Mereka akan belajar bahasa dan budaya Indonesia selama dua bulan ke depan.

CLS merupakan program kerjasama antara UM dengan American Council for International Education. Ini merupakan program rutin dari Pusat Studi Bahasa dan Budaya (PSBBI-UM).

Wakil Rektor Bidang Sistem Informasi, Hubungan Masyarakat, dan Kerjasama UM, Prof. Ir. Arif Nur Afandi, Ph.D. menyampaikan bahwa program CLS ini bukan yang pertama. Tahun 2023, terhitung UM sudah melangsungkan CLS ke-14.

Foto bersama mahasiswa internasional Amerika bersama pihak UM (Foto: Dani Alifian/beritajatim.com)

“Setelah beberapa waktu sempat online. Kita lanjutkan lagi di tahun 2023. Mahasiswa internasional peserta CLS ada yang sudah bekerja, ada yang lulus studi sarjana dengan berbagai kota asal di Amerika,” kata Prof Arif Nur saat pembukaan program CLS di Graha Rektorat UM lantai 9, Senin (19/6/2023).

Melalui program tersebut, mahasiswa tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga budaya Indonesia seperti tari, batik, gamelan dan lain-lain. Meskipun target pokoknya selama dua bulan adalah mahasiswa mampu berbahasa Indonesia.

“Sebetulnya mahasiswa ini di Amerika sudah belajar bahasa Indonesia. Di sini hanya diperdalam lewat Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA), agar lancar berbicara seperti kita. Nah ini kesempatan bagi kita mengenalkan budaya ke dunia internasional,” ucap Prof Arif Nur.

UM terus bergerak mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia agar dikenal mancanegara. Ke depan pembelajaran bahasa Indonesia akan terus dikembangkan dalam berbagai upaya kerja sama.

“Saya yakin ke depan ini akan jadi flagship program yang nantinya juga berdampak pada UM agar semakin dikenal dunia internasional,” kata Prof Arif Nur.

Pembukaan program CLS di Graha Rektorat lantai 9 UM (Foto: Dani Alifian/beritajatim.com)


Direktur PSBBI UM, Prof. Djoko Saryono, M.Pd., menuturkan sebenarnya UM dan American Council for International Education sudah sangat lama, bahkan sejak tahun 80an. Nama program dalam kerjasama itu silih berganti. Lalu sejak 14 tahun lalu, pihak Amerika dengan UM menyelenggarakan program BIPA yang bernama CLS.

“Tahun 2023 sudah tahun ke-14. Jadi kerjasamanya sudah mantap. Ini berlangsung selama dua bulan. Mahasiswa internasional tidak semata-mata belajar bahasa, tetapi juga budaya Indonesia. Mereka tidak belajar bahasa dalam arti kering tetapi selalu dibingkai dengan pendekatan kebudayaan,” kata Prof Djoko.

Prof Djoko menyampaikan bahwa tema yang diangkat tahun 2023 adalah alam dan budaya khususnya taman-taman nasional yang ada di Indonesia. Di dalam pembelajarannya nanti juga diselipkan berbagai budaya lokal Indonesia.

“Setiap tahun selalu ada menu baru tema baru dalam pelaksanaan CLS. Program CLS ini merupakan kemitraan resiprokal, jadi saling membantu berurunan dengan proporsi tertentu. UM memberikan kontribusi dana penyertaan, American Council for International Education memberikan biaya sekitar 90 persen pembiayaan,” ujar Guru Besar pakar bidang sastra Indonesia tersebut.

Sebagai informasi proses seleksi mahasiswa internasional peserta program CLS dilakukan oleh American Council. Sebelumnya sudah ada sejumlah persyaratan untuk para peserta. UM sebagai penyelenggara CLS hanya menerima mahasiswa yang sudah lolos seleksi American Council. [dan/beq]

Sumber|https://beritajatim.com/pendidikan-kesehatan/24-mahasiswa-as-ikuti-program-cls-di-um-malang/