2018, UM Digerojok Rp 130,5 Miliar

Download Malang Post 13 Maret 2018 hal 6

MALANG-Tahun 2018, Universitas Negeri Malang (UM) mengelola dana penelitian dan pengabdian sebesar Rp 130,5 miliar. Ada tiga sumber yang memberikan pendanaan yakni DRPM Dikti, Islamic Development Bank (IDB),
dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Penelitian UM tahun ini dapat tiga sponsor dari DRPM, IDB, dan PNBP. Jika dilihat, penelitian di UM dari faktor jumlah dan judulnya juga meningkat,” ujar Ketua LP2M UM Prof Suyono kepada Malang Post, kemarin.

Dia melanjutkan, DRPM membiayai 116 judul meliputi 114 penelitian dan dua pengabdian masyarakat sebesar Rp 116 miliar. IDB membiayai 25 judul penelitian sebesar Rp 2 miliar. Sementara, PNBP membiayai 179 judul meliputi 79 penelitian dan 100 pengabdian masyarakat sebesar Rp 12,5 miliar. “DRPM progressnya sudah seminar, tinggal tanda-tangan kontrak. Sementara PNBP dalam minggu ini akan seminar,” kata dia.

2018, UM Digerojok Rp 130,5 Miliar, Malang Post 13 Maret 2018 hal 6

2018, UM Digerojok Rp 130,5 Miliar, Malang Post 13 Maret 2018 hal 6

Selain mendapat kepercayaan swasta dalam meningkatkan penelitian, LP2M UM juga terus mendorong dosen untuk
kerja sama research dengan perguruan tinggi luar negeri, pemerintah daerah atau lembaga, dan dunia usaha. Bahkan, dalam internal UM juga menganggarkan dana penelitian untuk seluruh fakultasnya.

“Untuk dana penelitian fakultas di UM, dianggarkan sekitar Rp 15-20 juta dan masih diproses seluruhnya,” tandasnya. Setiap tahun UM memang menargetkan adanya progress dalam jumlah dan kualitas penelitian. Suyono menjelaskan, nantinya penelitian-penelitian tersebut akan mcngarah pada kapasitas publikasi, hak paten, serta hak kekayaan intelektual lainnya.

“Puncaknya dapat melakukan hilirisasi basil penelitian sehingga dapat dimanfaatkan serta diterapkan di tengah masyarakat,” bebemya.

Jika ditanya berapa besar prosentase penelitian UM yang sudah diterapkan masyarakat, Suyono mengaku belum dapat memprosentase total basil penelitian tersebut. Sebab itu, perlu adanya penelitian yang dapat mengkalkulasi dan memonitori basil penelitian yang telah diterapkan.

Penelitian secara garis besar terbagi menjadi penelitian dasar, terapan, dan non terapan. Riset bertujuan untuk mengembangkan ilmu penelitian, memecahkan masalah, mengkaji daya saing dan meningkatkan kesejahterahan masyarakat. Namun selama ini, diakui UM juga terkendala pada pengembangan penelitian yang mengarah pada nilai bisnis. Sehingga pihaknya berencana akan mendirikan Unit Bisnis Basil Riset yang nantinyaakan menampung seluruh penelitian yang tidak berhenti pada laporan penelitian saja, namun diarahkan pada nilai bisnis.

“Tantangannya adalah karena UM didominasi jurusanpendidikan. Maka basil penelitianpun belum terurus secara maksimal. Dengan adanya unit ini,maka basil penelitian dapat diarahkan ke bisnis. Seperti media dan bahan ajar dapat diarahkan ke publikasi, selanjutnya penerbitan,” tutupnya. (mg3/oci)

Leave a Reply

Your email address will not be published.