Universitas Negeri Malang (UM) Bikin Kapal Cepat Penebar Pakan Ikan

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Karya inovasi mahasiswa dan dosen Universitas Negeri Malang (UM) dipamerkan di Sasana Krida, Rabu (17/10/2018) dibuka oleh Rektor Prof Dr AH Rofiuddin MPd. Salah satu stan yang dikunjungi adalah prototipe kapal cepat penebar pakan ikan.

Ia berbincang dengan dosen tim itu, Dr Eng M Ashar ST MT Penggerak kapal tanpa awak adalah solar cell.

“Ini hasil riset dosen Teknologi Tepat Guna, Pak Alfian dan saya dengan memanfaatkan aplikasi mobile,” jelas Ashar pada SURYAMALANG.COM di sela pameran.

Pembuatannya didanai kemenristekdikti pada 2017 dengan skema calon perusahaan pemula teknologi (CPPT) senilai Rp 250 juta dengan hasil 13 produk.

Universitas Negeri Malang (UM) Bikin Kapal Cepat Penebar Pakan Ikan

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati/Prototipe kapal cepat penebar pakan ikan karya dosen Universitas Negeri Malang (UM) yang dipajang di pameran inovasi di Sasana Krida, Rabu (17/10/2018).

Idenya dimulai dari riset dimana pakan ikan bisa tidak menyebar merata karena masih manual. Namun jika memakai kapal ini yang di deknya bisa membawa 5-8 kg pakan ikan, bisa lebih merata.

Kapal bisa menjelajah 5-10 hektare tambak ikan. Dijelaskan dia, dari simulai di beberapa tambak termasuk di Kabupaten Sidoarjo, terjadi peningkatan bobot ikan sampai 15-20 persen. Sebab ikan merata dapat pakan.

“Selain itu, biaya produksi bisa ditekan hingga 30-40 persen,” paparnya.

Dimensi kapal di produksi awak 1,5-2 meter. “Karena produksinya masih mahal, maka harga jualnya juga dikisaran Rp 5-8 juta,” jelas Ketua Inkubator Bisnis LP2M UM ini. Hal ini karena pembuatannya masih manual.

Dengan pemanfaatan aplikasi mobile, maka petambak bisa menggerakkan kapal itu tanpa perlu terjun sendiri menebar pakan ikan. Rektor UM menambahkan 40 an inovasi UM yang dipamerkan diharapkan bisa memberikan kontribusi pada industri dan dunia nyata di berbagai bidang.

“Di sebut inovasi jika membuat makin mudah dan murah,” kata rektor. Namun untuk menjadi inovasi tidak bisa langsung jadi. Tapi terus ada pengembangan.

Meski memiliki inovasi di berbagai bidang, lanjutnya, namun sebagian besar penelitian ada di pembelajaran.

“Setiap tahun ada 300 an penelitian. Sebanyak 60 persen ada inovasi pembelajaran di pendidikan dasar hingga menengah,” kata Rofiuddin. Bentuknya bervariasi. Dari cara pembelajaran, sistem penilaian dll.

Sumber dari: http://suryamalang.tribunnews.com/2018/10/17/universitas-negeri-malang-um-bikin-kapal-cepat-penebar-pakan-ikan

Leave a Reply

Your email address will not be published.