Sosok Pradika Lahitama, Lulusan Universitas Negeri Malang (UM) yang Karya Lukisnya Tembus AS

 

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG – Pradika Lahitama Reffananda (29) memasang berbagai lukisan hasil karyanya di kamar rumahnya di Kelurahan Botoran, Tulungagung.

Rata-rata karya Pradika adalah pesanan untuk cover album atau desain kaus.

Mayoritas bertemakan musik metal dengan gaya lukisan surrealis.

Pemesannya dari Indonesia, dan berbagai negara, seperti Spanyol, Amerika Serikat, dan Perancis.

“Paling banyak pesanan dari Amerika Serikat,” ujar Pradika kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (2/11/2021).

Pradika jatuh cinta pada seni lukis sejak duduk di SMP Al-azhar Tulungagung.

Sosok Pradika Lahitama, Lulusan Universitas Negeri Malang (UM) yang Karya Lukisnya Tembus AS

SURYAMALANG.COM/David Yohanes/Pradika Lahitama Reffananda melukis di kamar rumahnya di Kelurahan Botoran, Tulungagung. 

Kemudian alumni SMAN 1 Kedungwaru ini mengambil jurusan Seni Lukis di Universitas Negeri Malang (UM).

Setelah lulus tahun 2015, Pradika sempat merantau ke Bandung.

“Saya pertama kali dapat klien dari luar negeri tahun 2015 itu. Saat itu dari Amerika Serikat,” kenangnya.

Tahun 2015 itu menjadi awal Pradika menekuni profesi ini secara profesional sekaligus menerima pesanan dari luar negeri.

Semasa kuliah, Pradika sudah melayani pesanan lukisan untuk logo produk dan sebagainya.

Namun kala itu masih belum dilakukan secara profesional.

“Paling saat itu upahnya untuk ngopi dan jajan saja. Belum seperti sekarang,” sambung Pradika.

Pradika masuk dalam komunitas freelancer untuk menawarkan jasanya.

Dia sama sekali tidak pernah lagi melayani klien dalam negeri mulai tahun 2016.

Seluruh order berasal dari luar negeri, dengan tarif 150-300 Dollar Amerika Serikat.

“Saya sempat down tahn 2017, saat ayah meninggal dunia,” ucap Pradika.

Namun Pradika kembali bangkit dan kembali melukis.

Dalam satu bulan biasanya ada 3-4 pesanan buah goresan tangannya.

Satu lukisan biasanya diselesaikan antara 3 hari sampai satu minggu, tergantung kesulitan.

Saat pandemi virus Corona melanda dunia, pesanan lukisan dari luar negeri malah meningkat.

Masih menurut Pradika, para pemesan justru memanfaatkan waktu di rumah untuk berkarya.

Mereka menumpuk karya sebanyak-banyaknya untuk dilepas ke pasar di kemudian hari.

“Jadi mereka pesan cover album, desain produk tapi entah kapan diluncurkannya. Mereka menyimpan karyanya selama pandemi,” ungkapnya.

Melayani klien di luar negeri, satu-satunya kendala hanyalah perbedaan waktu.

Klien biasanya berkomunikasi menjelang subuh, saat di negaranya menjelang sore.

Karena itu Pradika lebih aktif saat malam hari, menyesuaikan waktu klien.

“Untuk mengirim hasilnya pakai internet. Selama ada internet pekerjaan ini bisa dilakukan,” katanya.

Klien ada yang meminta lukisan di atas kanvas, lalu difoto dan hasilnya dikirim lewat internet.

Ada pula hasil foto itu kemudian diminta untuk diwarnai lewat komputer.

Namun ada pula pesanan lukisan langsung dari komputer.

Meski karyanya sudah diakui, namun Pradika terus berlatih di sela pekerjaannya.

Terutama melukis di kertas maupun kanvas.

Cara ini selain untuk mengasah kemampuan, juga untuk selingan mata agar tidak lelah karena lama di depan monitor komputer.

“Biasanya kalau lama melukis di komputer mata jadi lelah. Selingannya melukis manual (di kanvas),” ujarnya.

Pradika telah menjadikan pekerjaan ini sebagai pekerjaannya.

Meski jarang keluar rumah, namun ia menghasilkan dollar dari kamarnya.

Sumber| https://suryamalang.tribunnews.com/2021/11/05/sosok-pradika-lahitama-lulusan-universitas-negeri-malang-um-yang-karya-lukisnya-tembus-as?page=all