SBMPTN Bebas Ancaman Virus

SBMPTN Bebas Ancaman Virus, Malang Post 17 Mei 2017

SBMPTN Bebas Ancaman Virus, Malang Post 17 Mei 2017

SBMPTN Bebas Ancaman Virus, Malang Post 17 Mei 2017

SBMPTN Bebas Ancaman Virus, Malang Post 17 Mei 2017

Malang Post 17 Mei 2017

Malang Post 17 Mei 2017

SELEKSI Bersama Masuk Perguman Tinggi Negeri (SBMPTN) yang mengandalkan komputer dan jaringan internet untuk sistem CBT (computer based test) sempat dibayangi momok WannaCry. Antisipasi yang dilakukan Universitas Negeri Malang (UM) dengan up date software dan anti virus tiga sampai empat kali dalam sehari berturut-turut, membuahkan basil. Virus WannaCry tidak menghambat SBMPTN ban pertama, kemarin.

“Kami menyiapkan komputer terbanyak, yakni 800 komputer untuk CBT, karena itu kami melakukan update software sampai 4 kali untuk menghindari malware,” ungkap  Kepala bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi, Mahmudin Yunus, S.Kom, M.Sc.

Langkah ini, menurutnya, merupakan hal luar biasa yang dilakukan tim TIK  UM selama menangani persoalan IT. “Tahun lalu, kami tidak seantisipatif ini. Sekarang kami sering meng-update anti virus dan lembur terus untuk melakukannya,” imbuh Yunus.

Ketua Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) UIN Maliki Linda Salma Anggraeni mengatakan, pihaknya yang baru kali pertama  melaksanakan CBT pun telah melakukan persiapan mulai dari pengawasan dan instalasi di tiap komputer. “Soal virus itu, memang diperlukan adanya tingkat keamanan tersendiri. Karena jumlah komputer kami sedikit, maka kami bisa lebih intens memperhatikan tiap-tiap unit komputer,” ujamya.

Sernentara Humas Univeristas Brawijaya, Pranatalia Pratami Nugraheny mengatakan, persiapan UB sudah dilakukan sejak sabtu. Semua komputer sudah dijaga dan diupdate oleh tim. la mengatakan, UB juga sudah mempunyai lisensi Microsoft. Untuk menanggulangi ancaman virus inipun bukan menjadi masalah besar. “Jumlah komputer kami sekitar 700an. Itupun kami sudah antisipasi karena adanya fasilitas dari Microsoft tadi,” ungkap dia.

Rektor UB Ingatkan Pengisian Identitas Kesalahan kecil dalam mengisi identitas atau arsiran dalam kolom jawaban yang tidak pas, bisa berpengaruh pada basil tes meminimalisir kelengahan serta kesalahan dari para peserta, khususnya dalam pengisian identitas,” terangnya.

Menurutnya, CBT lebih bagus dilaksanakan untuk tes SBMPTN serta bisa ditingkatkan dengan sistem lain. “Mungkin bisa dengan sistem cloud sehingga akses tidak perlu download dari pusat dan lebih efisien, serta mengurangi perjokian,” kata Bisri.

Namun masalahnya, ada pada biaya mahal pengadaan komputer untuk CBT karena hanya digunakan satu tahun sekali. “Sehingga mau tidak mau tetap harus dikombinasikan antara PBT dan CBT,” tutumya.

Kemarin, para rektor juga tertarik meninjau lokasi tes difabel di SMAN 5 Malang. Ada satu peserta difabel Saintek yang melakukan ujian PBT. Peserta tuna daksa atas nama Adi Setiawan itu menggunakan kursi roda karena kedua kakinya lumpuh.

Menurut Penanggungjawab Lokasi sekahgus pengawas ujian Partono, difabel yang ujian kali ini tidak membutuhkan banyak fasilitas dan tanpa pendamping. “Tidak ada pendamping karena dia masih bisa mengeijakan sendiri. Tadi hanya diantar, dan sejak awal membaur dengan peserta lain,” jelasnya. Partono juga membeberkan, jika Adi bisa mengeijakan soal secara lancara.

“Ya karena menurut kami dia istimewa. SBMPTN. Karena itulah,Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS sempat mengoreksi penulisan identitas peserta, saat monitoring dan evaluasi (Monev) SBMPTN hari pertama, kemarin.

“Ini urek-ureknya (arsiran, Red) dilakukan yang teliti ya mas, takutnya nanti tidak masuk koreksi komputer,” imbau Bisri kepada salah       satu peserta tes PBT di Gedung Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM).

Setelah meninjau singkat, Bisri pun keluar dan menuju lokasi CBT bersama Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof. Dr. AH Rofiuddin M.Pd. Kedua rektor ini kembali mengingatkan peserta agar mengisi data dengan benar di komputer. Imbauan sama ia berikan di lokasi tes yang berbeda.

“Saya meinang meninjau bukan hanya kelancaran, kendala atau kecurangan saja. Namun juga mengingatkan peserta terutama PBT untuk memberikan urek-urek (arsiran) dengan benar. Baik identitas ataupun jawaban,” jelas Bisri.

Karena, menurut Bisri, biasanya peserta sudah terlanjur bersemangat untuk mengeijakan soal sehingga lupa menuliskan identitas. Akibat yang ia khawatirkan, jawaban tidak terbaca pada scanner dan nilai tidak keluar.

Bisri juga menjelaskan beberapa keunggulan CBT. “Pelaksanaan tes dengan CBT lebih terkontrol dan akan semakin Jadi kami memang harus mengistimewakan kita. Ternyata yang bersangkutan bisa mengerjakan soal dengan kondusif sekali,” ungkap Partono lagi.

Bisri pun memaparkan, basil dari tinjauannya kali ini beijalan lancar. Ketika ia melakukan dialog di beberapa ruang pun, juga tidak terjadi kendala. Salah satu pengawas ruang Soshum PBT, Fariza mengatakan, tidak ada kendala yang dialami peserta. Untuk penulisan identitas dan teknis menjawab pun semuanya bisa dirampungkan dengan baik oleh peserta di ruang 001 yang ia jaga. Dia juga tidak menernukan adanya kecurangan.“Kami .tidak menernukan kecurangan sama sekali,” kata dia.

Ketua Panlok 55 Prof Dr. Kusmartono, M.Si mengatakan, pencegahan untuk joki juga telah dilakukan, karena itu jika selama tinjauan ditemukan joki, ia pun tidak segan memberikan sanksi. ”Ya syukurlah selama tinjauan di beberapa lokasi ini, kami tidak menernukan kecurangan. Semua lancar, difabel lancar,” ungkapnya.

Pantauan Malang Post, ujian tulis SBMPTN untuk kelompok PBT, CBT dan difabel semuanya beijalan lancar dan tidak ada kendala. Panlok 55 Kota Malang mengharapkan basil yang maksimal dari tes SBMPTN ini. Masing-masing PTN berharap agar basil ujian yang kompetitif ini bisa memenuhi kuota yang telah ditetapkan, dengan nilai maksimal.(sin/han)

Leave a Reply

Your email address will not be published.