PTN Ubah Sistem Seleksi Jalur Mandiri – Radar Malang Online

MALANG KOTA – Ini bisa menjadi panduan bagi warga Malang Raya yang ingin mencoba keberuntungan di jalur mandiri perguruan tinggi negeri (PTN) Kota Malang. Karena PTN Kota Malang segera membuka pendaftaran jalur mandiri tersebut.

Seperti Universitas Brawijaya (UB) misalnya. Kampus yang dipimpin Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS ini membuka jalur mandiri mulai hari ini. Perlu diketahui, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBM PTN) ditutup hari ini (24/6) dan bakal diumumkan pada 9 Juli mendatang. ”Untuk pendaftaran tidak perlu lama. Begitu SBM PTN ditutup, bisa langsung daftar. Kalau tesnya tanggal 19 Juli nanti,” kata Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS saat dikonfirmasi, kemarin.

Dua Komisioner KPU Kota Malang Terpental - Radar Malang Online

Menurut dia, pihak rektorat dan dekanat UB memutuskan tidak menggunakan nilai SBM PTN dalam tes mandiri tahun ini. Karena berdasarkan pengalaman tahun lalu, banyak peserta yang tidak melakukan daftar ulang.

Di mana dengan nilai SBM PTN ini, peserta bisa mendaftar ke beberapa kampus favorit. Sehingga, mereka tidak melakukan daftar ulang di kampus yang kurang diminati. Perlu diketahui, jumlah kuota total di UB tahun lalu mencapai 12.000 mahasiswa baru (maba). ”(Jika menggunakan nilai SBM PTN) yang tidak daftar ulang cukup banyak. Tahun lalu sampai 20 persen (sekitar 2.400 maba),” ungkap mantan dekan Fakultas Pertanian UB ini.

Dia menambahkan, hal tersebut tak hanya UB yang mengeluhkan. Namun, beberapa petinggi kampus negeri lain juga mengalami hal yang sama. ”Ini juga dikeluhkan para rektor PTN lain,” imbuhnya.

Lebih lanjut, jumlah kuota maba tahun ini bertambah 1.000 orang dari tahun sebelumnya. Di mana tahun lalu UB menerima 12.000 maba. Sedangkan tahun ini menerima 13.000 maba. Perlu diketahui, penambahan kursi maba ini karena ada lima prodi baru di UB Kediri. ”Khusus untuk jalur mandiri sekitar 3.900 kuotanya,” terang guru besar fakultas pertanian ini.

Seleksi mandiri tersebut, masih kata dia, juga punya tujuan sendiri. Yaitu untuk melihat keseriusan peserta tes jalur mandiri. ”Biar niat kalau datang dan menjalankan tes sendiri,” ungkapnya.

Hanya saja, masih kata dia, peserta yang mengikuti tes jalur mandiri di UB bisa memilih jurusan silang. Artinya, peserta bisa memilih prodi di kelompok saintek dan soshum. ”Minimal bisa memilih dua prodi,” tandas dosen UB ini.

Khusus peserta yang memilih kelompok campuran, Nuhfil menjelaskan bahwa peserta boleh memilih satu prodi saintek dan satu prodi soshum. Sedangkan jurusan yang diminati jalur mandiri diperkirakan tak jauh beda dengan tahun sebelumnya. ”Prodi kedokteran, teknik, dan akuntansi bakal memiliki persaingan tinggi,” ujar dia.

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr AH Rofi’uddin menyampaikan, nilai SBM PTN bisa digunakan untuk tes masuk jalur mandiri. Sehingga, peserta dari alumni SBM PTN tak perlu lagi mengikuti tes jalur mandiri. ”Tahun lalu sudah menggunakan nilai SBM PTN untuk proses seleksi mahasiswa baru. Ternyata, hasilnya bagus dan lebih efisien,” terang dosen Fakultas Sastra UM ini.

Hanya saja, pihaknya masih memberi kesempatan bagi peserta yang ingin mengikuti seleksi lagi. Yaitu melalui Tes Mandiri Berbasis Komputer (TMBK). ”Per seleksi hanya boleh pilih dua prodi saintek dan soshum. Tidak boleh silang prodi saintek dan soshum,” ungkap mantan wakil rektor II UM ini.

Lebih lanjut, jumlah peserta jalur mandiri tahun lalu mencapai 8.500 pendaftar. Sedangkan kursi untuk jalur mandiri tahun ini diperkirakan sekitar 30 persen dari semua jalur. ”Pendaftaran dibuka pada 26 Juni–12 Juli nanti,” ujarnya.

Sumber dari: https://radarmalang.jawapos.com/ptn-ubah-sistem-seleksi-jalur-mandiri-radar-malang-online/

Leave a Reply

Your email address will not be published.