Pameran Konten dan Produk Inovasi Mahasida dan Dosen UM

Published on Wednesday, 17 October 2018 21:59

MALANG – Pameran Konten dan Produk Inovasi karya mahasiswa dan dosen Universitas Negeri Malang (UM) bertema Innovation Deals 2018 menampilkan sekitar 40 jenis inovasi, di Gedung Sasana Krida Rabu (17/10). Mulai dari aplikasi book store, Kerana Tani sebagai aplikasi cerdas yang berfungsi memonitoring dan pemetaan produk menjadi berkualitas serta meningkatkan nilai jual, Drone pemotong Kelapa, hingga Kapal Cepat Penebar Pakan Ikan  (KCPPI).

Tim pembuat KCPPI, Dr. Eng. Muhammad Ashar, ST, MT, menjelaskan cara kerja inovasi teknologi tersebut yakni pakan dimasukkan ke dalam bagian deg, selanjutnya mesin rotasi akan memutar dan menyebarkan pakan secara sempurna ke dalam tambak.

“Saat ini pengoperasiannya masih menggunakan remote control dengan penggerak memakai solar cell. Sehingga kapal ini mampu mengitari tambak dan kembali ke titik yang telah ditentukan. Ke depan akan dikembangkan dengan menggunakan handphone untuk pengoperasiannya,” jelas Ashar kepada Malang Post.
Keunggulan KCPPI yakni mampu memberikan pakan secara merata dengan jangkauan area seluas 5 hektar dan kapasitas penyimpanan sebesar 5 hingga 8 kg. Lantaran penggeraknya menggunakan solar cell sehingga lebih efisien dari segi kebutuhan tanaga listrik.

Ide pembuatan KCPPI tercetus lantaran banyaknya peternak ikan di Indonesia dengan populasi mencapai 200 ribu. Sedangkan kebutuhan ikan belum mampu terpenuhi meskipun pada dasarnya ketersediaan tambak cukup tinggi. Bahkan di setiap provinsi memiliki area budidaya ikan.

“Setelah diteliti lebih lanjut ternyata belum terpenuhinya kebutuhan ikan di Indonesia dipengaruhi oleh faktor tidak efektifnya pemberian pakan menyebabkan biaya tinggi. Ditambah penyebarannya tidak merata sehingga bobot ikan sedikit,” terang Ketua Inkubator Bisnis di UM ini.

Dengan adanya inovasi teknologi KCPPI inilah peternak ikan tidak perlu lagu menyebar pakan secara manual. Sehingga dari segi waktu bisa dimanfaatkan untuk aktivitas lainnya, misalnya pembibitan. Kapal ini juga bisa memberikan pakan kapanpun dan dimanapun ikan tersebut membutuhkan makanan.

Dari segi ekonomi, satu kali penyebaran dengan menggunakan KCPPI ini dapat mereduksi sekitar 30 hingga 40 persen dari penyebaran manual. Begitupun dengan bobot ikan dapat mengalami peningkatan hingga 20 persen. Misalnya per 10 hari bobot ikan naik 300 ons dengan penggunaan kapal ini bisa naik menjadi 500 ons.

“Harga KCPPI ini antara Rp 5 juta hingga Rp 8 juta, sehingga kami perlu efisiensi biaya supaya lebih terjangkau bagi peternak,” tegas Dosen Teknik Informatika UM sekaligus Ketua Pelaksana pada Pameran Konten dan Produk Inovasi Karya Mahasiswa dan Dosen ini.

Adanya produk inovasi karya mahasiswa dan dosen UM ini ditargetkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi dunia industri atau usaha.  Lantaran nilai inovasi akan bermakna apabila bisa membuat hidup masyarakat lebih murah dan mudah.

Rektor UM, Prof. Dr. Ahmad Rofi’uddin, M.Pd, menambahkan, contohnya KCPPI ini dirancang lantaran selama ini peternak menebar pakan secara manual mengakibatkan penumpukan di area. Sehingga dari segi biaya lebih boros. Padahal pakan bisa disebar seefisien mungkin dan tidak ada sisa yang terbuang. “Namun KCPPI perlu dilakukan uji coba lagi sebelum diluncurkan ke masyarakat,” ujar Rofi’uddin.

Lebih lanjut, inovasi yang dibuat oleh UM ditargetkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi dunia industri sesuai dengan bidangnya masing-masing. Di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UM, setiap tahunnya ada lebih dari 300 penelitian yang terbagi menjadi 60 persen dalam bidang pembelajaran.

“Hasil penelitian inilah yang dikembangkan untuk inovasi-inovasi pembelajaran di level mana saja. Mulai dasar, menengah hingga tinggi, wujudnya sangat variatif. Mulai dari media dan cara pembelajaran hingga sistem penilaiannya,” pungkasnya.(adv/lin/lim)

Sumber dari: https://www.malang-post.com/pendidikan/pameran-konten-dan-produk-inovasi-mahasida-dan-dosen-um

Leave a Reply

Your email address will not be published.