Kuota Maba PTN Dikurangi, Ketua Aptisi Jatim Beber Kondisi PTS dan PTN di Jatim Seperti Ini

Kuota Maba PTN Dikurangi, Ketua Aptisi Jatim Beber Kondisi PTS dan PTN di Jatim Seperti Ini

SURYAMALANG.COM/Neneng Uswatun Hasanah Gus Ipul memberi semangat kepada mahasiswa baru di penutupan OSHIKA Unisma, Rabu (6/9/2017). Unisma menjadi salah satu PTS di kota Malang yang banyak menyerap mahasiswa baru

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU – Wacana pengurangan kuota mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menarik perhatian kalangan akdemisi dan pemangku kepentingan yang terkait.

Wacana yang muncul dari permintaan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) pusat pada Presiden Joko Widodo itu ditanggapi oleh ketua Aptisi Jatim, Prof Dr Sukowiyono SH MHum.

Untuk diketahui, Aptisi pusat meminta agar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mengurangi jumlah kuota mahasiswa baru menjadi 3.000-3.500 mahasiswa,

Menurut Sukowiyono, memang sebaiknya perguruan tinggi negeri (PTN) harus lebih fokus dan konsentrasi dalam hal peningkatan kualitas untuk bersaing dengan perguruan tinggi luar negeri.

“Sering kami dengar PTN akan meningkatkan rangking mereka di tingkat dunia, menjadi world class university. Tapi masih saja sibuk dengan membuka kelas kerjasama dengan berbagai instansi di Indonesia,” ujarnya pada SURYAMALANG.COM, Rabu (13/12/2017).

Dampak dari terlalu banyak membuka kelas kerjasama itu, tuturnya, kualitas pasti akan menurun karena dosen disibukkan dengan mengajar dan tidak sempat meneliti atau mengabdi pada masyarakat.

“Pada akhirnya kualitas pendidikan di Indonesia makin jauh tertinggal dari negara lain. Jadi memang harus lebih fokus mengejar ketertinggalan dari perguruan tinggi luar negeri,” tegasnya.

Ia berharap pemerintah melakukan pemetaan mengenai kebutuhan tenaga ahli untuk 5-25 tahun mendatang.

“Jadi dipetakan Indonesia ini butuh tenaga ahli di bidang apa saja sehingga Kemenristekdikti bisa membuka dan menutup program studi sesuai kebutuhan ke depan,” sarannya.

Jika pembatasan kuota untuk PTN benar diberlakukan, ia mengimbau pada perguruan tinggi swasta di Jatim untuk berbenah dan memperbaiki kualitasnya.

“Otomatis PTS akan menampung lebih banyak lagi anak bangsa jika itu diberlakukan. Sangat penting untuk terus berbenah, agar anak bangsa yang diserahkan pendidikannya pada PTS nantinya dapat bersaing dengan bangsa lain,” tuturnya.

Ia beraharap Menristekdikti terus mengawasi pelaksanaan pendidikan tinggi di PTN dan PTS negeri ini, terutama jika permintaan Aptisi pusat pada Presiden benar diberlakukan.

sumber dari: http://suryamalang.tribunnews.com/2017/12/13/kuota-maba-ptn-dikurangi-ketua-aptisi-jatim-beber-kondisi-pts-dan-ptn-di-jatim-seperti-ini

Leave a Reply

Your email address will not be published.