Dilem Wilis, Perkebuanan Kopi di Trenggalek yang Diicar Universitas Negeri Malang dan Unair

 

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK – Area perkebunan kopi di Trenggalek, Dilem Wilis kini jadi kawasan yang diminati dan diincar perguruan tinggi untuk dijadikan sebagai salah satu area kampusnya.

Beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur menyampaikan ketertarikan mereka dengan kawasan Dilem Wilis di Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek itu.

Dilem Wilis adalah area perkebunan kopi yang memiliki bangunan bekas pabrik kopi peninggalan Belanda, yang dilengkapi dengan pusat peternakan sapi perah.

Beberapa waktu lalu, Universita Negeri Malang (UM) kepincut dengan kawasan tersebut hingga berencana mendirikan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) di kawasan Dilem Wilis.

Kini, giliran Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) yang kesengsem dengan kawasan yang ada di pegunungan tersebut.

Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Badri Munir Sukoco bersama para pejabat lembaga itu mengunjungi kawasan Dilem Wilis, Sabtu (9/10/2021).

Mereka didampingi Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan beberapa pejabat pemkab.

Sekolah pascasarjana Uniar membuka kemungkinan kerja sama lembaga perguruan tinggi itu dengan Pemkab Trenggalek untuk memanfaatkan Dilem Wilis sebagai sarana pembelajaran.

“Konsep-konsep yang selama ini biasanya kami diskusikan di kelas atau di media masa, mungkin bisa diterapkan di sini,” kata dia.

Menurutnya, langkah Pemkab Trenggalek untuk membangun kawasan Dilem Wilis menjadi ekosistem edukasi merupakan inovasi yang menarik.

“Kalau melihat dari potensi yang ada, tentu ekosistem ecotourism yang paling tepat yang bisa dibangun di sini. Ekosistem ini berarti tidak hanya orang-orang terampil keterlibatan dari pemda, tentu butuh investor, banyak hal yang bisa mendukung sehingga orang tertarik ke lembah Dilem Wilis Ini,” sambungnya.

Ia mengatakan, banyak bangunan ikonik dan otentik peninggalan Belanda di Dilem Wilis.

Nilai-nilai sejarah dari bangunan-bangunan itu bisa menjadi sasaran para industri kreatif untuk berkreasi.

“[Dengan cara] menulis ulang sejarah dan menjualnya kepada masyarakat sehingga mereka bisa hadir di sini dan tentunya akan berdampak secara ekonomi untuk pemerintah dan masyarakat Trenggalek,” kata Badri.

Suasana bekas pabrik kopi era Belanda yang masih bisa difungsikan saat ini di Dilem Wilis, Trenggalek.

Suasana bekas pabrik kopi era Belanda yang masih bisa difungsikan saat ini di Dilem Wilis, Trenggalek. (suryamalang.com/Aflahul Abidin)

Sementara Bupati Trenggalek mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dan bermitra dengan kampus-kampus.

Itu dilakukan karena pihaknya merasa punya kebutuhan untuk membangun sumber daya manusia sebagai modal pembangunan daerah.

“Kemudian di Perpres nomor 80 tahun 2019, kawasan ini kan ditetapkan sebagai science technopark. Maka kita butuh banyak scientific termasuk di dalamnya ya itu harus di create oleh perguruan tinggi,” sambung pria yang akrab disapa Mas Ipin itu.

Maka dari itu, pemkab berencana untuk menjadikan Dilem Wilis sebagai kompleks human developtment estate dan science technopark nanti disini. 

“Kemarin sudah UM. Sekarang Sekolah Pascasarjana Uniar. Nanti kami melihat beberapa lokasi tanah yang bisa kami kerja samakan dan nanti detailnya akan kami tidak lanjuti,” sambung dia. (fla)

Sumber| https://suryamalang.tribunnews.com/2021/10/09/dilem-wilis-perkebuanan-kopi-di-trenggalek-yang-diicar-universitas-negeri-malang-dan-unair?page=all