Bersiap Ke Pimnas, UB Loloskan 42 Tim PKM, UM Sebanyak 18 Tim

SURYAMALANG.COM, MALANG – Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud mengumumkan tim-tim perguruan tinggi yang lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa (Pimnas) ke 33 pada 24-29 November 2020 nanti.

Dari 101 perguruan tinggi, Universitas Brawijaya (UB) meloloskan 42 tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) dan berada di peringkat dua. Peringkat pertama diduduki UGM yang meloloskan 82 tim.

Sedang dari Universitas Negeri Malang (UM) di peringkat sembilan dengan 18 tim PKM yang melaju ke Pimnas.

“Senin (2/11/2020), UM akan mengumpulkan para tim untuk persiapan ke Pimnas yang bekerjasama dengan UGM,” jelas Dr Muarifin MPd, Wakil Rektor III UM ketika dikonfirmasi suryamalang.com, Minggu (1/11/2020).

Ia berharap di Pimnas nanti, posisi UM lebih baik lagi di tahun ini.

“Tahun lalu di peringkat delapan di Pimnas,” jelas dia.

Nisrina Rania Habibah, ketua tim PKM dari gabungan mahasiswa Fakultas Teknik dan Pertanian UB menyatakan rasa senang karena timnya lolos ke Pimnas.

” Perasaan bisa lolos itu senang pastinya. Tapi dari tim sendiri juga nggak nyangka kalau akan lolos ke Pimnas,” jelas Nisrina pada suryamalang.com.

Mereka mengangkat tentang mesin penyortir jagung untuk mendukung sektor pertanian.

Dijelaskan, untuk persiapan ke Pimnas, sejauh ini kurang membuat poster dan artikel ilmiah.

“Untuk melatih kelancaran ketika presentasi di final nanti, kami juga mengadakan latihan presentasi secara daring dengan dosen pembimbing. Serta dari pihak fakultas dan universitas juga memfasilitasi kegiatan latihan presentasi bersama,” jelas dia.

Karena pandemi Covid-19, ia merasakan kesulitan serba daring saat PKM lalu.

“Kalau daring kan susah juga untuk diskusi. Saat tanya jawab persentasi, kami sama sekali nggak bisa diskusi secara langsung, hanya saling melengkapi jawaban antar anggota kalau misal ada yang kurang.”

“Dari persaingannya juga banyak sekali tim-tim PKMT lainnya yang sangat bagus dalam persentasi ataupun tanya jawabnya saat itu,” ujar Nisrina.

Judul PKMT yang diangkat adalah ‘Mesin Penyortir Biji Jagung Untuk Mendapatkan Benih Berkualitas Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Konvensional’.

Alasan mengangkat sektor pertanian karena salah satu sektor penyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tertinggi sekaligus sebagai penyerap tenaga kerja terbanyak di Indonesia.

Data 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 29,5% dari total penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

Komoditas yang potensial dikembangkan adalah jagung. Untuk menghasilkan jagung berkualitas adalah dimulai dari benihnya. Inovasi yang dilakukan mahasiswa UB yaitu memanfaatkan metode Convolutional Neural Network (CNN).

Mesin penyortir biji jagung ini dilengkapi dengan teknologi Internet of Thing (IoT). Sehingga bisa mentransfer data tanpa melalui interaksi langsung. Syaratnya asal ada koneksi internet.

“Dengan adanya IoT ini, pengguna dapat memantau dan mengontrol mesin penyortir jagung ini dari jarak jauh melalui ponsel atau perangkat lain yang terhubung dengan internet,” jelas Nisrina selaku Ketua Tim.

Sementara dengan metode CNN berdasarkan tolak ukur yang telah diprogram sedemikian rupa, maka biji jagung yang tidak berkualitas akan ditolak.

Dan hanya akan menerima biji jagung kualitas bagus. diharapkan mesin penyortir ini dapat bermanfaat bagi sektor pertanian. Mereka dibimbing oleh Ir Nurussa’adah MT.

Dari data yang diperoleh suryamalang.com, sejumlah perguruan tinggi di Malang yang melaju ke Pimnas adalah UB, UM, UMM dengan delapan tim, STIE Malangkuceswara ada dua tim, Stikes Widyagama Husada sebanyak satu tim.

Begitu juga Politeknik Negeri Malang sebanyak 1 tim. Sebelum ke Pimnas, tim-tim perguruan tinggi lolos didanai PKM-nya oleh Kemendikbud.

Setelah dilaksanakan evaluasi tahap II, maka diumumkan Pusat Prestasi Nasional yang lolos Pimnas. Ada PKM lima bidang dan PKM Gagasan Tertulis dan Gagasan Futuristik Konstruktif. Jadi tidak semua PKM yang didanai otomatis ke Pimnas.

Sumber dari: https://suryamalang.tribunnews.com/2020/11/01/bersiap-ke-pimnas-ub-loloskan-42-tim-pkm-um-sebanyak-18-tim?page=all