81 Mahasiswa Malang Berjuang untuk Jatim

MALANG KOTA – Sekitar 81 atlet tujuh kampus Malang bakal berlaga dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) ke-XVI di Jakarta pada 19–26 September 2019. Mereka bakal bertarung untuk memperebutkan medali melawan 3.404 atlet lain dari lebih 300 kampus se-Indonesia.

Tujuh kampus tersebut adalah Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Politeknik Negeri Malang (Polinema), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama), dan Akademi Pariwisata dan Perhotelan Ganesha Malang. Sedangkan jumlah atlet Provinsi Jatim yang bakal berlaga di ajang tersebut mencapai 381 atlet dari 25 kampus di Jatim.

Wakil Rektor III UM Dr Mu’arifin MPd Ketua BAPOMI

Ketua Umum Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi) Jatim Dr Mu’arifin MPd menyampaikan, atlet tersebut sudah melakukan pemusatan latihan sejak enam bulan terakhir. Tempatnya ada di Malang dan Surabaya. ”Ada dua tempat latihannya. Di sini dan Surabaya,” kata Dr Mu’arifin MPd kemarin.

Menurut dia, ada 19 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dalam pomnas tersebut. Namun, kontingen Jatim bakal mengandalkan dua cabor untuk mendulang medali, yaitu atletik dan gulat.

”Semua cabor punya potensi yang sama, tapi yang paling besar dua cabor tadi. Sebab, pusat latihan gulat di Indonesia ada di Kecamatan Pakisaji dan Tumpang (Kabupaten Malang),” ungkap pria yang juga menjadi wakil rektor III UMM ini.

Lebih lanjut, pihaknya juga optimistis kontingen Jatim mampu menembus posisi runner-up dalam ajang tersebut. Karena pada ajang yang sama sebelumnya, Jatim finis di lima besar nasional. ”DKI sebagai tuan rumah tampaknya all-out dan banyak atlet nasional yang berstatus mahasiswa kuliah di Jakarta,” terangnya.

Dia menambahkan, Bapomi Jatim tak hanya sekadar ingin meraih prestasi dalam event tersebut. Namun, juga untuk menyebar atlet berpotensi di semua kampus, terutama kampus di Jatim.

Karena selama ini, atletnya hanya didominasi mahasiswa perguruan tinggi tertentu. Jadi, beban kampus dalam membiayai atlet lebih ringan. ”Sebab, untuk berangkat ke event ini, atlet ditanggung oleh perguruan tinggi masing-masing,” jelas dosen UMM ini.

Tak hanya itu, masih kata dia, pihaknya juga punya cabor andalan baru ke depan, yaitu e-sport. Di mana cabor ini masih baru kali pertama diadakan dalam pomnas.

Namun, cabor ini masih cabor ekshibisi. Jadi, cabor ini masih belum bisa untuk mendulang medali. ”Jadi, e-sport ini kan berupaya mengakomodasi era industri 4.0. Ini bagus,” ungkap dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan UMM ini.

Sementara itu, Maudi Awanda, salah satu atlet UM yang bakal berlaga dalam pomnas mengaku dirinya sudah punya porsi latihan sendiri. Bahkan, dalam seminggu mahasiswa asal Kabupaten Banyuwangi itu berlatih bisa hingga enam kali.

”Latihan teknik, taktik, strategi, dan mengatur pola makan agar bisa dapat hasil maksimal dan dapat juara,” ungkap mahasiswa yang pernah meraih juara II Kejurnas U-20 ini.

Sumber dari: https://radarmalang.jawapos.com/81-mahasiswa-malang-berjuang-untuk-jatim/

Leave a Reply

Your email address will not be published.