Ubah Selulosa Jadi Glukosa dengan ZATA

Ubah Selulosa Jadi Glukosa dengan ZATA, Malang Post 10 Agustus 2017...

Ubah Selulosa Jadi Glukosa dengan ZATA, Malang Post 10 Agustus 2017…

Download Malang Post 10 Agustus 2017

Pemenuhan energi untuk seluruh lapisan masyarakat sedang digencarkan oleh pemerintah Indonesia. Saloh satnnya adalah glukosa yang dapat dikonsumsi manusia yang merupakan sumber energi utama dalam tubuh serta merupakan bahcm baku sintesis vitamin C.

 GLUKOSA bisa didapatkan dari mendegradasi selulosa yang terdapat pada limbah biomassa dengan kadar 30-50 person. “Produksi limbah biomassa dl Indonesia mencapai 147.6 juta ton per tahun, jadi suplai selulosa mencapai sekitar 59 juta ton per tahun,” ujar Ni’matus. mahasiswa Kimia Unlversitas Negeri Malang (UM), Rabu (9/8).

Penelitian-penelitian sebelumnya untuk menghidrolisis selulosa menjadi glukosa adalah menggunakan katalis asam. “Katalis asam tidak ramah lingkungan karena bersifat korosif dan toksik.” jelas Ni matus.

Selain itu. juga ada metode prelreatment hidrotermal pada suhu 110 derajat Celcius. Namuri. metode ini membutulikan suhu dan tekanan tinggi. sehingga tidak cukup praktiS  dan kurang aman.

la bersama anggota tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari jurusan Kimia UM yaitu Mahrullina. Intan, Natasha, dan Yana, berhasil menemukan metode terbaik dan ramah lingkungan dalam riset hidrolisis selulosa menjadi glukosa. Yaitu, menggunakan katalis zeoiit alam teraktivasi asam (ZATA).

“Proses degradasi selulosa menjadi glukosa dengan ZATA membuluhkan banluan gelombang ultrasonik. Keduanya akan membantu memudahkan pemutusan ikatan glikosidik dari selulosa menjadi glukosa,” terang anggota lain, Mahrullina.

Selulosa yang digunakan dalam penelitian ini adalah selulosa pada kapas dan enceng gondok, Sedang zeoiit alam didapat dari Kabupaten Malang. “Hasilnya. person yield glukosa yang diperoleh 5 kali lebih tinggi dari pada person yield glukosa hasil penelitian sebelumnya,” jelas Mahrullina.

Kelebihan metode ini, tutor Lina, sapaan Mahrullina, adalah meningkatkan nilai ekonomis zeoiit. “Seialn itu juga basil sisa dari degradasi cenderung aman unluk lingkungan,” jelas Lina, (neneng uswatun hasanah)

Leave a Reply

Your email address will not be published.