Tanamkan Nilai Pancasila, PKM UM Gelar Beberan Nalapasila

Tanamkan Nilai Pancasila, PKM UM Gelar Beberan Nalapasila

Published on Sunday, 01 July 2018 21:24

MALANG – Membuka ruang dialog dan pola pikir masyarakat serta menyatukan para elit desa penting dilakukan. Tujuannya agar satu visi dan misi dalam mengelola dan mengembangkan suatu desa wisata bisa berkelanjutan.

Seperti yang dilakukan sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) dalam program Penelitian Kreativitas Mahasiswa (PKM) pengabdian kepada masyarakat. Adalah Wantoro Kusuma Manggala, Ikrimatunisa Risqiah dan Meri Dwi Pertiwi. Mereka mensimulasikan beberan Pengenalan Kehidupan Pancasila (Nalapasila) pada elit desa dan masyarakat Desa Wonorejo, Situbondo di SDN 1 Wonorejo, Minggu (24/6) lalu.

Simulasi bertema ‘Kolaborasi Elit Desa dalam Membangun Desa Wisata Berkelanjutan’.
“Simulasi ini merupakan kegiatan yang mengajak masyarakat untuk berdialog dengan cara bermain di papan beberan Nalapasila. Dalam kegiatan ini ada yang bertugas sebagai pemain, pemegang peran, fasilitator dan notulen,” ungkap Ketua Tim PKM Woke!, Wantoro Kusuma Manggala.

Simulasi ini juga mengungkap bahwa masyarakat Desa Wonorejo selama ini telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Namun hanya perlu adanya kesatuan visi dan misi dalam mengelola potensi keberagaman yang ada. Sehingga, visi dan misi itu dapat dikemas menjadi suatu wisata yang dapat menginspirasi masyarakat.

Oleh karena itu, kegiatan ini dapat membantu masyarakat Desa Wonorejo memahami bahwa mereka telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila setiap hari. Weli mengharapkan, kegiatan ini bisa membuka ruang dialog masyarakat yang  dapat dilakukan secara rutin.

“Tujuannya untuk menghimpun berbagai aspirasi dan mengungkap berbagai permasalahan yang ada di Desa Wonorejo guna kemajuan dan pengembangan Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo kedepannya,” tukas mahasiswa asal Situbondo ini.

Sementara itu, dosen Hukum dan Kewarganegaraan UM selaku fasilitator, Dr. Sri Untari, M.Si. menyebutkan penerapan simulasi ini dinamakan reinventing simulasi P4. Hanya saja telah dimodifikasi sesuai tuntutan zaman dengan tampilan fisik yang dibuat lebih inovatif.

Menurutnya, simulasi ini dapat menjadi media internalisasi nilai Pancasila. “Yang sejak era reformasi tidak lagi bersentuhan dengan masyarakat. Media dialog ini mampu menjadi wahana kolaborasi elit Wonorejo dalam mencari titik temu. Yakni menjadikan Wonorejo sebagai desa wisata kebangsaan,” tambah dia. (mg6/sir/udi)

Sumber dari: https://malang-post.com/pendidikan/tanamkan-nilai-pancasila-pkm-um-gelar-beberan-nalapasila

Leave a Reply

Your email address will not be published.