Satu Bacarek Gugur, Tiga Melaju ke Jakarta

Published on Friday, 24 August 2018 04:24

MALANG – Satu bakal calon rektor (bacarek) Universitas Negeri Malang (UM) Dr. Isnandar MT gugur, Kamis (23/8) kemarin. Ia dinyatakan tidak lolos, setelah seharian melalui proses pemaparan visi misi hingga pemungutan suara di Graha Cakrawala UM. Bacarek yang berasal dari Fakultas Teknik UM ini tidak lolos tahap penyaringan, karena hanya mendapatkan tiga suara saja.

Sementara tiga bacarek lainnya resmi melaju ke tahap berikutnya. Yakni Prof. Dr. AH Rofi’uddin MPd, Prof. Dr. Nurul Murtadho MPd dan Prof. Dr. Daud MPd. Ketiga bacarek ini berasal dari Fakultas Sastra UM.

Tahap penyaringan dimulai dari jam 08.00 WIB sampai sekitar pukul 12.00 WIB. Secara bergantian sesuai nomor urut, bacarek memaparkan visi misi dengan dimoderatori oleh Direktur Pascasarjana UM, Prof. I Nyoman Sudana Degeng. Dalam pemaparan visi misi, juga dihadirkan dua panelis yakni Prof Dr Haris

Supratno yakni mantan rektor Unesa dan Prof Dr Sunaryo Kartadinata sebagai mantan rektor UPI Bandung.

Keduanya sukses menjadi rektor dua periode.

pilrek-um

Setelah visi misi, sekitar pukul 13.00 WIB masuk tahap pemungutan suara di Graha Rektorat UM. Dari hasil perhitungan suara, petahana Prof. Dr. AH Rofi’uddin MPd unggul dengan 34 suara, Prof. Dr. Daud MPd 17 suara dan Prof. Dr. Nurul Murtadho MPd dengan empat suara. Dalam proses pemungutan suara melalui senat, terdapat satu orang yang berhalangan hadir. Sehingga total suara yang masuk ada 59 suara dengan satu suara yang dinyatakan tidak sah.

 

“Satu suara tidak sah karena menyontreng semua calon, sedangkan satu senat tidak hadir karena sakit. Sehingga 58 suara yang dinyatakan sah,” ujar Ketua Panitia Pilrek UM, Prof. Dr. Ibrahim Bafadal MPd kepada Malang Post.

Dalam prosesnya, panitia tak mengalami kesulitan setelah pembacaan aturan saat pemungutan suara oleh senat. Menurut Ibrahim, tak ada tanda anggota senat yang mengalami kecewa. Bahkan, setelah proses perhitungan anggota senat ada yang tertawa hingga tepuk tangan.

“Ini adalah pelaksanaan yang sangat menyenangkan, sebab dijalankan dengan damai. Saya lihat selama ini belum ada anggota senat yang berkelompok, mereka menghargai satu sama lain untuk UM,” tegas Ibrahim.

Sementara itu, dari hasil pemungutan suara yang didominasi oleh petahana, Ketua Senat UM, Prof. Dr. Suko Wiyono MPd mengaku hasil tersebut merupakan penilaian anggota senat. Seluruhnya memiliki pertimbangan masing-masing setelah mendengarkan dan melihat penyampaian visi-misi serta program bacarek.

“Rupanya dari hasil evaluasi mereka, ternyata yang paling banyak meraih suara adalah petahana. Kami seluruh civitas UM saling menghargai itu adalah budaya UM,” tandas Suko.

Terkait pemaparan visi misi, bacarek petahana Prof. Dr. AH Rofi’uddin MPd mendapat pujian dari Sekjen Kemenristekdikti Ainun Naim PhD terkait materi yang dipaparkan. Menurutnya, para bacarek perlu mengutarakan isu real dan tantangan yang ada terhadap pendidikan tinggi secara umum. Sebab, statuta UM yang diketahui secara umum adalah sebagai lembaga pendidikan.

“Fokus pemaparan paling tidak harus membahas kaitannya dengan stategi ataupun pelayanan menyangkut pendidikan seperti kinerjanya di bidang pendidikan yang disampaikan bacarek nomor tiga (Prof. Dr. AH Rofi’uddin MPd),” ungkap Ainun Naim PhD.

Hampir seluruh bacarek dalam pemaparan visi misi juga menyampaikan isu revolusi industri keempat dan keberlangsungan, namun menurut Sekjen Kemenristekdikti itu, pandangan bacarek tak banyak tentang isu pendidikan.

“Pendidikan adalah salah satu pekerjaan rumah yang belum selesai, apalagi dilihat dari evaluasi lembaga internasional maupun pernyataan masyarakat soal pendidikan.

Selanjutnya, Sekjen Kemenristekdikti Ainun Naim PhD memberikan sejumlah pertanyaan untuk ditanggapi oleh masing-masing bacarek mulai dari aspek pendidikan yakni peran yang harus ditingkatkan oleh UM yang menyangkut pendidikan guru dan isu pendidikan. Termasuk isu revolusi industri, dengan inovasi yang dimunculkan masing-masing bacarek dalam programnya.

“Apakah bacarek pernah mengevaluasi kinerja karir lulusan UM selama ini, baik yang menjadi guru ataupun professional diluar pendidikan? Apakah mereka menjadi guru lebih baik dari lulusan lainnya?” imbuh Ainun.

Tiga nama tersebut akan dikirimkan panitia ke Jakarta pada Senin (27/08) mendatang, sekaligus disampaikan pada masing-masing bacarek sebelumnya. Pada tahap pemilihan, jadwal akan ditentukan oleh wakil dari Kemenristekdikti yang menghadiri pemungutan suara nanti. (ita/ary)

Sumber dari: https://www.malang-post.com/pendidikan/satu-bacarek-gugur-tiga-melaju-ke-jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published.