Pimpinan UM Dengarkan Masukan dan Saran dari Media Massa Mitra

Malang (beritajatim.com) – Pimpinan Universitas Negeri Malang (UM) menghadirkan mitra media massa untuk sharing dan hearing. Sekitar 20 pimpinan dan jurnalis dari media massa diundang dalam acara yang berlangsung di Aula Lantai 9 Graha Rektorat, Jumat 3 November 2023.

Pimpinan UM terdiri atas Rektor, Wakil Rektor dan Dekan mendengarkan langsung masukan dan saran dari media massa. Rektor UM, Prof Hariyono menyampaikan bahwa UM punya tugas untuk mencerdaskan publik dan bangsa.

Sharing dan hearing media massa mitra UM bersama pimpinan (Foto: Istimewa)

“Melalui sharing dan hearing dengan media ini kami ingin tidak hanya diberitakan, tetapi juga belajar bagaimana komunikasi dengan publik. Tugas kampus itu kan mencerdaskan mahasiswa, anak bangsa, dan publik,” kata Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., kepada media.

Dalam proses mencerdaskan, kata Rektor, perlu ada metodologi penyampaian informasi. Media memiliki kelebihan dalam metodologi penyampaian informasi kepada publik. “Kami ingin apa yang sudah kami lakukan tidak hanya laporan akhir tahun kepada MWA dan Menteri Pendidikan , tetapi juga tanggung jawab sosial dan moral untuk selalu memberitakan hal yang dilakukan kepada masyarakat,” ungkapnya.

“Ini bagian dari jawab kami untuk menyampaikan kepada publik karena uang yang kami peroleh juga uang dari masyarakat, orang tua mahasiswa, dan negara. Kami harus punya akuntabilitas dan bertanggungjawab kepada masyarakat, dan publik lainnya,” lanjut dosen Fakultas Ilmu Sosial UM tersebut.

Rektor berharap tidak hanya pertemuan ini, tetapi juga kontinuitas ke depan. Ketika ada pemberitaan investigatif, mahasiswa atau dosen UM bisa ikut terlibat. Dari itu, berita yang dilakukan UM dapat memberi pencerahan kepada masyarakat, selain tanggung jawab moral dan sosial.

“Misalnya, menjelang Pileg sangat mungkin pemberitaan berlebihan pada calon tertentu itu perlu dinetralisir agar masyarakat bisa memberi penilaian objektif. Itu mungkin diantara warga UM dosen dan mahasiswa bisa memberi referensi,” ujarnya.

“Contoh lain, lampu yang dibangun di wilayah Kayutangan itu kenapa tidak dikaitkan dengan sejarah kota Malang. Simbol Malang kan tuga, kalau lampunya seperti itu identitas Malangnya kurang. Contoh seperti ini bisa dijadikan bahan untuk teman media bisa mengajak publik diskusi dengan pendapat atau pandangan dari warga UM,” katanya mengakhiri. (dan/kun)

Sumber|https://beritajatim.com/pendidikan-kesehatan/pimpinan-um-dengarkan-masukan-dan-saran-dari-media-massa-mitra/