Pemilihan Rektor UM (Universitas Negeri Malang), 3 Kandidat Sudah Ambil Formulir

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Sudah tiga kandidat mengambil formulir untuk mendaftar bakal calon dalam pemilihan rektor Universitas Negeri Malang (UM).

“Hari ini, Rabu (25/7/2018) ada dua orang yang mengambil formulir. Semua dari UM,” jelas Prof Dr Ibrahim Bafadal MPd, ketua panitia penjaringan pilrek UM pada SURYAMALANG.COM, Rabu (25/7/2018).

Dua orang pendaftar itu berasal dari fakultas yang berbeda di UM. Keduanya berjanji akan mengembalikan formulir.

Sedang hari kedua, Selasa (24/7/2018), pendaftar pertama yang sudah mengambil formulir dan mengembalikannya adalah Dr Isnandar MT, dosen UM yang dikenal juga sebagai Direktur Politeknik Kota Malang (Poltekom).

IST//Dr Isnandar MT, pendaftar pertama di pilrek Universitas Negeri Malang (UM).

Ia berharap sampai hari terakhir pendaftaran pada Jumat (27/7/2018) pukul 16.00 WIB akan lebih banyak pendaftar lagi. Sementara untuk pendaftar dari luar Kota Malang misalkan tidak bisa ke UM juga sudah disiapkan dengan cara mengunduhnya lewat web UM. Sehingga pengiriman berkas bisa lewat email.

Sebagaimana diberitakan, rektor UM saat ini, Prof Dr AH Rofiuddin MPd akan habis masa tugasnya pada 28 November 2018. Karena itu senat UM membentuk panitia penjaringan bakal calon rektor UM.

Ada empat tahapan dalam pilrek ini yaitu penjaringan bakal calon, tahap penyaringan, tahap pemilihan calon dan penetapan serta pelantikan.

Isnandar ketika dikonfirmasi SURYAMALANG.COM membenarkan sudah menyerahkan formulir pendaftaran dan berkas-berkasnya.

“Saya daftar pertama tanggal 24 Juli pukul 11.00 WIB,” jelas Isnandar, Rabu (25/7/2018). Ia maju karena banyak dorongan dari teman-temannya.

“Selain itu karena saya sudah mengabdi di UM selama 32 tahun. Dan selama 17 tahun juga mendapat tugas tambahan mulai sekjur, dekan teknik hingga pernah jadi wakil rektor IV,” jelas Isnandar lewat sambungan telpon seluler karena sedang di luar kota dalam perjalanan ke Malang.

Karena sudah mempersiapkan diri untuk kelengkapan berkasnya, maka sebelum berangkat ke Lumajang ia menuntaskan prosesnya.

“Biar gak ada tanggungan,” kata dia. Katanya ia ingin mengembangkan UM dengan segala komponennya,” kata Pak Is, panggilannya.

Tentang kalah menang dalam pilrek, ia bilang siap. “Kalau menang ya maqom saya sebagai pemimpin UM. Kalau tidak menang ya berarti bukan maqom saya sebagai pemimpin UM,” cetusnya.

Untuk membangun UM, ia sudah menyiapkan dua buku.

“Saya sudah punya dua buku antara lain konsep SIAP,” jawabnya. S-sinergi, I-inovasi, A-akselerasi dan P-partisipatif,” kata dia.

Empat hal itu saling terkait. Tentang sistem pemilihan rektor oleh senat, kata dia ya dijalani karena sudah ada aturannya. Namun secara pribadi lebih suka pemilihan langsung karena masing-masing pemilih bisa mewakili keinginannya.