SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), Yusuf Aji Wicaksono dan timnya membuat alat portabel untuk menangkap ngengat yang bisa dimanfaatkan petani bawang merah.

Alat itu bernama Moat Attractor Technology (MOAT).

Anggota tim terdiri dari Dani Prasetio dari Teknik Mesin, Himatul Ulya dari Pendidikan Fisika, Eka Larasari dari PGSD, dan Ardi Lestari dari Teknik Elektro.

Tim memanfaatkan limbah botol bola tenis menjadi seperti lampu.

Kemudian di bagian dalam diberi lampu kerlap-kerlip.

“Ada penelitian, ngengat suka warna kuning.”

“Begitu juga lampu kelap-kelip. Ngengat mudah bosan jika hanya terang,” ungkap Yusuf kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (23/5/2018).

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati//Alat pembasmi ngengat di tanaman bawang merah buatan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM).

Untuk menghidupkan lampu bisa dengan cara dicharge.

Bagian luar botol warna kuning diberi pelapis plastis dan dilumuri dengan lem atsiri.

“Lem khusus ini buatan kami sendiri. Bau atsiri diminati ngengat jantan dan betina sehingga mereka akan mendekat ke cahaya lampu,” jelas Yusuf.

Ngengat akan menempel di botol lampu.

Biasanya ngengat menyerang bawang merah mulai pukul 18.00 WIB sampai 00.00 WIB.

Yang dikhawatirkan petani dari serangan ngengat adalah jika bertelur di daun bawang merah.

Dalam sedaun bisa ditemukan lima telur, dan bisa jadi ulat.

“Jadi biangnya harus dibasmi agar tidak bertelur di daun  bawang merah,” paparnya.

Pemasangan alat ini cukup mudah.

Dalam satu bidang lahan bisa diberi sejumlah alat ini sehingga efektif membunuh ngengat.

“Alatnya bisa digantung atau diletakkan di tanah,” papar Yusuf.

Alat ini juga bisa digantung asal jaraknya tidak jauh dari bawang merah, misalnya 10 sentimeter.

“Kami akan uji coba kedua di Probolinggo pada Kamis ini,” jelas mahasiswa semester empat prodi Teknik Mesin ini.