Koalisi 11 Rektor Bentuk Tim Antiradikalisme

Koalisi 11 Rektor Bentuk Tim Antiradikalisme

MALANG KOTA – Radikalisme di kampus menjadi perhatian para rektor perguruan tinggi negeri (PTN). Kemarin (18/7) dalam rapat paguyuban atau koalisi sebelas rektor PTN di Jawa Timur di Universitas Negeri Malang (UM), para rektor bersepakat membentuk tim antiradikalisme.

Kesebelas PTN yang siap membentuk tim antiradikalisme tersebut adalah rektor Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), UIN Maliki, Universitas Jember (Unej), IAIN Jember, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Trunojoyo, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPN), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Ketua Paguyuban Rektor PTN se-Jawa Timur Drs Moh. Hasan MSc PhD (tiga dari kiri) foto bersama Rektor UB Prof Dr Nuhfil Hanani MS (kiri), Rektor UIN Malang Prof Dr Abdul Haris MAg (dua dari kiri), Rektor UM Prof Dr Rofi’uddin MPd (empat dari kiri), dan sejumlah rektor dari berbagai PTN di UM kemarin (18/7).

Ketua Paguyuban Rektor PTN se-Jawa Timur Drs Moh. Hasan MSc PhD menyatakan, isu radikalisme boleh saja sudah memudar di masyarakat. Tapi, bagi pihak perguruan tinggi, radikalisme masih menjadi isu penting.

”Mengapa penting, karena ideologi seperti ini mudah menyerang mahasiswa baru,” ujar Hasan.

Dia tidak main-main dengan rencana ini. Sebab, dari evaluasi lapangan dari kesebelas PTN, jumlah mahasiswa yang memiliki ideologi radikal cenderung naik setiap tahun.

Begitu pula dengan dosen yang terpapar ideologi radikalisme, jumlahnya dari tahun ke tahun tidak menyusut.

”Saat ini kami siap menyeleksi para delegasi, baik dosen maupun bukan, yang akan masuk tim ini,” ujarnya. Seleksi ini bisa dibilang ketat. Ada proses eliminasi dengan melihat masing-masing latar belakang para delegasi.

Rektor Universitas Jember ini menjelaskan, delegasi itu harus sudah siap menjelang 31 Juli. Setidaknya, sebelum masa Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2 Maba) dimulai.

”Ketika pertemuan lanjutan di Unair, kami akan memutuskan program kerja para tim ini,” tambah Hasan.

Untuk calon yang dijaring nanti, ada 22 orang yang siap bergabung dalam tim. Mereka akan diseleksi tingkat berpikir kritis, pengetahuan radikalisme, ide kreatif, dan latar belakang organisasinya.

Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Rofi’uddin menambahkan, rencana program tim antiradikalisme ini tidak akan melakukan pendekatan hanya di PK2 Maba atau sosialisasi antiradikalisme di kegiatan mahasiswa.

”Cara seperti itu sudah basi. Nanti formula antiradikalisme disisipkan pada kegiatan dosen dan mahasiswa,” ujarnya.

Pewarta: Sandra Desi
Penyunting: Irham Thoriq
Copy editor: Dwi Lindawati
Foto: UM.

Sumber dari: http://www.radarmalang.id/koalisi-11-rektor-bentuk-tim-antiradikalisme/

Leave a Reply

Your email address will not be published.