SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Panitia telah mengumumkan hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMBPTN) 2018,  Selasa (3/7/2018) pada pukul 15.00 WIB.

Ada 165.831 peserta yang lulus SBMPTN 2018.

Jumlah itu merupakan hasil seleksi dari 860.001 peserta pendaftar dan telah mengikuti ujian tertulis baik Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC), Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), maupun ujian ketrampilan.

SURYAMALANG.com/Sylvianita Widyawati//Ilustrasi SBMPTN.

Jadi, hanya 19,28% peserta yang diterima SBMPTN.

Ada 10 besar PTN yang menerima mahasiswa SBMPTN, yaitu :

1. Universitas Tadulako (5.622).

2. Universitas Brawaijaya (4.838).

3. Universitas Padjadjaran (4.556).

4. Universitas Nusa Cendana (4.190)

5. Universitas Indonesia (3.809)

6. Universitas Haluoleo (3.804)

7. Universitas Negeri Gorontalo (3.761)

8. Universitas Negeri Padang (3.583)

9. Universitas Diponegoro (3.569).

10. Universitas Jember (3.503).

Sedangkan 10 PTN dengan jumlah peserta berpotensi menjadi penerima Bidikmisi yang terbanyak di SBMPTN 2018 meliputi :

1. Universitas Negeri Gorontalo (2.175)

2. Universitas Tadulako (1.937)

3. Universitas Haluoleo (1.791)

4. Universitas Malikussaleh (1.683)

5. Universitas Negeri Padang (1.623).

6. Universitas Trunojoyo Madura (1.379)

7. Universitas Jember (1.169)

8. Universitas Negeri Semarang (1.138)

9. Universitas Andalas (1.067)

10. Universitas Sulawesi Barat (1.014).

Humas Universitas Brawijaya (UB), Kotok Gurito menyatakan UB akan memperbaiki prestasi akademik, kemahasiswaan, kerja sama, sarana dan prasana.

“Bagi yang tidak diterima di SBMPTN, ada jalur mandiri 30 persen,” jelas Kotok kepada SURYAMALANG.COM.

Jalur mandiri ada S1 dan vokasi.

“Tidak ada tes, karena kami memakai nilai SBMPTN,” tambahnya.

Peserta SBMPTN campuran (IPC) boleh memilih IPA atau IPS.

“Tapi kalau sudah IPA atau IPS, tidak boleh memilih campuran,” terangnya.

Sementara itu, mahasiswa yang diterima di Universitas Negeri Malang (UM) sebanyak 2.635 orang.

“Rinciannya terdiri soshum sebanyak 1.777 orang, dan saintek sebanyak 858 mahasiswa,” jelas Prof Budi Eko Soetjipto MEd MSi, Wakil Rektor 1 UM terpisah.