Diskusi Radar Malang-Pemda-Rektor: Khawatir Muncul Klaster Baru Covid-19 dari Maba

MALANG KOTA – Potensi persebaran Covid-19 di Kota Malang diprediksi bisa naik saat prosesi penerimaan mahasiswa baru dimulai. Jika tidak diantisipasi, bisa jadi muncul klaster baru Covid-19 dari mahasiswa baru (maba).

Isu ini, menjadi salahsatu pembahasan menarik pada diskusi serius antara kepala daerah di Malang Raya dengan lima rektor dalam Webinar hari ulang tahun (HUT) ke-21 Jawa Pos Radar Malang – Sinergi Pemerintah Daerah (Pemda) dan Perguruan Tinggi (PT) dalam Menangkal Pandemi Covid-19 di Malang Raya, Rabu (20/5).

Dalam diskusi yang dimoderatori Direktur Jawa Pos Radar Malang Kurniawan Muhammad itu, Wali Kota Malang Sutiaji sempat menyampaikan kekhawatirannya.

CARI SOLUSI: Direktur Jawa Pos Radar Malang Kurniawan Muhammad (kiri) memimpin webinar di kantor Jalan Kawi, Klojen, Rabu (20/5). Sedangkan di layar monitor tampak tiga kepala daerah dan para rektor PTN/PTS.

”Saya ini yakin PSBB bisa menekan jumlah orang dalam pemantauan (ODP), orang dengan risiko (ODR), orang tanpa gejala (OTG), hingga pasien dalam pengawasan (PDP) bisa turun angkanya. Namun, yang saya khawatirkan, bagaimana jika mahasiswa baru ini masuk? Skemanya bagaimana? Saya butuh pendapat para rektor ini,” kata Sutiaji.

Saat ini, Sutiaji mengatakan jumlah pasien positif Covid-19 memang tidak terlalu drastis angka kenaikannya. Namun dari sisi ODP, ODR, OTG, dan PDP naik signifikan. Jika maba berbondong-bondong masuk Kota Malang saat penerimaan mahasiswa baru, ia ingin ada skema khusus. Tahun ini ada sekitar 300 ribu mahasiswa dari 57 kampus negeri dan swasta. Tahun sebelumnya, penumpukan maba terlihat saat daftar ulang, tes komputer, dan persiapan ospek. Skema maba, sempat ditanyakan oleh Direktur Jawa Pos Radar Malang Kurniawan Muhammad. ”Jadi, kepada para rektor, adakah skema terbaik untuk maba?” tanyanya.

Pertanyaan ini langsung dijawab kompak kelima rektor. Yakni Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS, Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr H AH Rofi’uddin MPd, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Fauzan MPd, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Prof Dr Abdul Haris MAg, dan Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Prof Dr H Maskuri MSi.
Jika pandemi masih berlanjut hingga Desember dan Pemda Malang Raya masih terus membatasi pergerakan massa, maka solusinya adalah daftar ulang online. Malang Raya, akan nol persen kehadiran daftar ulang para maba.

Untuk hal ini, ada ide dari Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri MSi. ”Ada baiknya maba yang datang bisa menunjukkan surat keterangan sehat dan benar-benar kondisinya dijamin bebas Covid-19. Sehingga, proses pengecekan makin cepat,” kata dia.

Webinar yang diikuti 145 peserta itu tidak hanya dari Malang Raya. Tapi juga ada dari daerah-daerah lain mulai Aceh hingga Makassar.

Rektor UM Prof Dr H AH Rofi’uddin MPd menambahkan jika kondisinya masih belum normal maka kampusnya akan menyesuaikan. Termasuk meniadakan KKN. Secara bergantian Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan Kabupaten Malang yang diwakili Sekda memaparkan kondisi penanganan Covid-19 di daerah nya masing-masing.

Sumber dari: https://radarmalang.jawapos.com/pendidikan/21/05/2020/diskusi-radar-malang-pemda-rektor-khawatir-muncul-klaster-baru-covid-19-dari-maba/

Leave a Reply

Your email address will not be published.