Surya 1 Agustus 2016

Surya 1 Agustus 2016

MERE PARI – Penulis dan mesin perontok padi inovasi empat mahasiswa UM ini dinamai Mepe Pari.

Bulir Padi Rontok Berkat Mepe Pari

PADI menjadi tonggak pangan negara, hasil panen dikejar habis-habisan termasuk di
Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek.

Namun, alat sederhana perontok bulir padi yang selama ini ada temyata kurang maksimal sehingga hasil panen berkurang. Sementara bantuan alat dari pemerintah
memerlukan tambahan biaya operasional dan pada akhirnya memangkas pendapatan petani untuk bahan bakar dan perawatan.

Menjawab keluhan petani ini empat mahasiswa Universitas Negeri Malang yang mendapat hibah dana Program Kreativitas Mahasiswa ini merealisasikan Mepe Pari, mesin perontok gabah padi yang bisa meningkatkan produksi panen serta menambah pendapatan petani.

Mesin perontok padi ini beroperasional tak digerakkan motor bensin melainkan motor listrik yang menggunakan sumber energi matahari.

Mepe Pari didesain tertutup. Padi hanya perlu dimasukkan dan akan sepenuhnya berguguran karena putaran perontok di dalamnya.

Dalam uji lapangan didapatkan hasil panen gabah padi meningkat hingga sembilan
person dibandingkan mesin perontok padi konvensional.

Keuntungan pendapatan masih bertambah karena dengan Mepe Pari petani tak perlu lagi menyisihkan biaya untuk membeli bahan bakar dan perawatan mesin.

Lewat Mepe Pari ini timUM akan berlaga di Pekan ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke 29 pada 8-12 Agustus 2016 di Institut Pertanian Bogor.

Di ajang ini tim juga membawa misi menyuarakan pemanfaatan tenaga matahari sebagai energi terbarukan khususnya di bidang teknoligi pertanian.Saatnya mahasiswa membawa langkah perubahan serta memanfaatkan teknologiuntuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Karena sejatinya teknologi bukanlah
predator melainkan ujung tombak inovator.(http://sumbaya.tribun-news.com/2016/07/31/mepe-pari-mesin-perontokpadi-inovasi-mahasiswa-universitas-negeri-malang)