Adu Kuat Fakultas Sastra dan Teknik

Published on Friday, 27 July 2018 21:04

MALANG – Empat calon resmi mendaftar dalam pemilihan rektor UM yang dibuka sejak 23 Juli lalu. Direktur Poltekom Dr Isnandar MT menjadi pendaftar pertama, Selasa (24/7). Dilanjutkan pada Kamis, (26/7), Dr Edi Sutaji MPd yang mendaftarkan diri. Sedangkan kemarin, hampir bersamaan Prof Dr AH Rofiudin MPd dan Prof Dr Daud MPd melakukan pendaftaran.

Uniknya, pada pilrek tahun ini menggambarkan persaingan dua fakultas, yakni Teknik Sastra. Pasalnya, dua calon berasal dari fakultas teknik yakni Dr Isnandar MT dan Dr Edi Sutaji MPd. Sedangkan, dua calon lainnya berasal dari fakultas sastra yakni Prof Dr AH Rofiudin MPd dan Prof Dr Daud MPd.

“Bismillah saya mencalonkan diri dalam pilrek UM periode 2018-2022 untuk tujuan melanjutkan pekerjaan yang belum selesai,” ujar Prof Dr AH Rofiudin MPd saat dihubungi Malang Post, kemarin.

Pria yang saat ini masih menjabat sebagai Rektor UM itu beberapa bulan lalu sempat mengungkapkan kepada Malang Post bahwa dia akan mendaftarkan diri jika masih dibutuhkan. Terbukti kemarin pukul 08.50 WIB, dia menyerahkan berkas persyaratan pada panitia pilrek.

“Saya ingin menjadikan UM sebagai kampus unggulan dan rujukan baik di tingkat nasional maupun internasional dalam bidang pendidikan, penelitian, publikasi, dan pengabdian kepada masyarakat,” singkatnya.

Sementara itu, Dr Isnandar MT mengaku telah menyiapkan program “SIAP” terangkum dalam dua buku yang baru-baru ini ditulisnya. Kedua buku tersebut menjelaskan konsep perubahan mindset pengembangan perguruan tinggi, salah satunya menjadikan UM yang unggul dan mandiri. Pola SIAP ini akronim dari sinergi, inovasi, akselerasi, dan pastisipasi.

Seharusnya, pendaftaran pilrek seharusnya telah ditutup, kemarin. Namun, karena adanya peraturan baru Kemenristekdikti no 21 tahun 2018 tentang pengangkatan dan pemberhentian pemimpin di perguruan tinggi negeri, panitia pilrek menetapkan peraturan senat terbaru no 4 tahun 2018 tentang cara pilrek dalam pemenuhan persyaratan calon bakal rektor periode 2018-2022.

“Jika peraturan yang lama, 17 syarat dapat dipenuhi secara dua tahap, namun pada peraturan terbaru calon bakal rektor harus memenuhi seluruh persyaratan untuk kemudian lolos tahap penyaringan,” ungkap Ketua Pilrek UM, Prof Dr H Ibrahim Bafadal MPd.

Pengunduran jadwal pendaftaran bakal calon jelas mempengaruhi kerja panitia pilrek, karena harus mengirim ulang berkas pemberitahuan dan formulir pendaftaran pilrek UM kepada 189 PTN baik dari Universitas, UIN, IAIN, dan 12 Lembaga Layanan Dikti. Proses verifikasi berkas juga berubah dari tanggal 30 Juli menjadi 13 Agustus dan diumumkan tanggal 14 Agustus 2018.

“Setelah tanggal 14 Agustus diserahkan ke senat, maka 16 Agustus dilakukan pengundian nomor urut. Minimal harus ada empat calon untuk maju ke tahap penyaringan. Sedangkan jadwal penyaringan tak berubah, yakni pada 20-23 Agustus,” beber Ibrahim.

Sementara itu, banyak beredar polling pilrek yang dilakukan di luar panitia. Hal ini cukup membuat panitia keberatan, sebab polling tersebut menggunakan logo UM dan cover pilrek resmi. Sehingga panitia pilrek segera tergerak untuk melayangkan surat pada google dan mengumumkan publik tak ada pemilu raya.

“Kami tidak mempersoalkan adanya polling karena merupakan hak asasi. Namun, adanya cover pilrek dan logo UM dipersepsikan itu polling resmi. Padahal, polling tersebut tidak valid dan tidak dapat dipertanggungjawabkan,” tutup Ibrahim. (ita/oci)

sumber dari: https://malang-post.com/pendidikan/adu-kuat-fakultas-sastra-dan-teknik

Leave a Reply

Your email address will not be published.