25 Mahasiswa Thailand Telusuri Cerita Panji dan Inao ke Kampung Budaya Polowijen (KBP) Malang

SURYAMALANG.COM – Epos Panji yang merupakan cerita rakyat Jawa Timur menarik perhatian kalangan perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun internasional.

Pekan ini, Kampung Budaya Polowijen (KBP) di Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing, Kota Malang kedatangan 25 mahasiswa Fakultas Ilmu Manajemen, Universitas Yala Rajabhat, Maung City Yala Thailand.

Mereka datang jauh dari Negeri Gajah Putih untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa (student exchange).

25 Mahasiswa Thailand Telusuri Cerita Panji dan Inao ke Kampung Budaya Polowijen (KBP) Malang

adi h//Kampung Budaya Polowijen (KBP) di Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing, Kota Malang 

Dengan didampingi oleh dosen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Malang (UM), Wilyan Adiasari sebagai pengasuh program student exchange mahasiswa Yala Rajabaht University Thailand, ke-25 mahasiswa itu menelusuri sejumlah situs Panji yang masih eksis dan berkembang di komunitas seni budaya Malang.

Salah satu mahasiswa, Mariane Samaae berpandangan, kisah Panji ada kemiripan dengan Inao di Thailand. Menurutnya, Inao di Thailand itu berasal dari cerita Budha yang dipelajarinya semasa sekolah.

“Inao itu mirip cerita Panji di Jawa. Dulu kisa Inao itu disusun oleh dua putri Raja Borommakot dari Kerajaan Ayutthaya Thailand,” tuturnya.

Mahasiswa lain, Nureeta Matahe bercerita, dalam sejarahnya, dulu Thailand melakukan perdagangan dengan Jawa, dan orang-orang dari Melayu bercerita tentang Panji.

Dalam perjalanannya, dikembangkan di Thailand oleh putri raja dalam bentuk drama tari Dalang San Inao.

Nureeta juga menceritakan sisi lain kisah percintaan antara Inou dan Butsaba.

Inao itu seorang ksatria besar yang tampan, suka berpetualang kesana kemari. Banyak perempuan yang menyukainya bahkan sampai merebut cintanya hanya untuk Butsaba.

“Tarian Inao yang dipentaskan dalam bentuk musik dan drama itu sangat populer dalam pementasan Lakhon Nai. Sebuah tarian hiburan di Istana Thailand dengan empat cerita, yakni Ramakhien, Unarut, Dalang dan Inao,” katanya.

Penggagas KBP, Ki Demang yang mendampingi rombongan mahasiswa, menilai wajar jika terdapat kesamaan antara Inao Thailand dan Panji di Jawa.

Pasalnya, dulu wilayah kekuasaan Majapahit menyatukan bumi nusantara, meliputi Sumatra, Singapura, Melayu, dan Thailand. Bahkan Majapahit memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma dan Tiongkok.

“Wajar jika cerita budaya yang menjadi cerita bersama itu kemudian dipentaskan di berbagai negara,” kata Ki Demang.

Dosen pendamping, Wilyan Adiasari, mengaku senang karena ada titik temu studi lintas budaya, dan pertukaran mahasiswa antar dua negara yang difasiliasi oleh Universitas Negeri Malang dalam bentuk budaya Panji dan Inao dengan kisah kisah yang mirip.

Wilyan juga mengapresiasi KBP yang menyajikan kudapan tradisional, dan mengajak 25 mahasiswa menari topeng bersama.

“Kami pun berterimakasih karena KBP memberikan kesempatan bagi mahasiswanya melihat langsung bentuk petunjukan tarian, kostum tari, topeng Panji dan batik topeng,” imbuhnya.

Panji atau Inu Kertapati merupakan salah satu tokoh dalam sejarah kerajaan Jenggala. Dalam kisahnya, Panji bertemu dengan cintanya, Dewi Sekataji atau Galuh Candrakirana dari kerajaan Panjalu, Kediri.

Dalam kisah-kisah lain, Panji juga diturunkan dalam pelbagai cerita rakyat, sebut saja Timun Mas, Ande-ande Lumut, Enthit, Panji Laras, Golek Kencono, Keong Mas, dan masih banyak lagi.

Ki Demang berharap agar para mahasiswa menggali lebih dalam budaya Panji di beberapa lokasi dimana Panji itu berasal.

“Panji telah menjadi ikon budaya khas Jawa Timur yang sudah mendunia melalui Memory of The World, dan sudah ditetapkan oleh Unesco. Sayangnya, Panji belum ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda yang diakui dunia,” tukasnya. ADI H

Sumber dari: https://suryamalang.tribunnews.com/2019/09/09/25-mahasiswa-thailand-telusuri-cerita-panji-dan-inao-ke-kampung-budaya-polowijen-kbp-malang

Leave a Reply

Your email address will not be published.