Kaligrafi hingga Tembikar Pasuruan Warnai Pameran Skripsi Mahasiswa Seni Rupa UM
TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan pameran karya untuk memenuhi Tugas Akhir skripsi di Gedung D18 Lantai 2 Universitas Negeri Malang, Rabu (12/04/2023)
Pameran skripsi ini menjadi momentum yang senantisa memberikan pesan dan penghayatan dalam bingkai estetika, selain itu kritik dan saran dari pengunjung juga berpengaruh terhadap nilai yang diberikan oleh dosen nantinya.
Dalam pameran karya ini, mahasiswa memamerkan lukisan, tembikar, anyaman bambu, hingga tas jinjing yang dilukis.
Dosen Pembimbing skripsi Drs. AAG Rai Arimbawa, M.Sn. mengatakan pameran skripsi ini merupakan sebuah tradisi tahunan bagi anak Desain Komunikasi Visual (DKV) Pendidikan Seni Rupa Universitan Negeri Malang sebelum sidang skripsi.
“Pameran skripsi ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas,imajinasi serta inspirasi positif, sehingga ketika lulus nanti para mahasiswa ini bisa menjadi pelaku seni di daerahnya. Mereka juga bisa mengembangkan karya kreatifnya melalui beberapa sumber belajar dari potensi lokal,” ucapnya
Salah satu mahasiswa seni rupa Tenry Latanre mengatakan ulasan dari pengunjung juga penting bagi penilaian tugas akhir mereka.
“Anak DKV, kalau sebelum sidang itu pasti membuat pameran hasil karya-karya nya dan nanti pengunjung diminta untuk menulis kritik serta saran. Hasil kritik dan sarannya itu yang mempunyai pengaruh ke nilai,” ucapnya.
Tenry dalam pameran karya membawa 9 tembikar yang memiliki tema “KERAMAT, Salt Pottery Fish”, Tenry mengambil tema tersebut dikarenakan penjualan tembikar yang ada di Kota Pasuruan menurun dan generasi penerus-penerusnya hampir tidak ada yang melestarikan tembikar ini.
Karya lain yang ada di pameran skripsi ini yaitu tas jinjing media seni lukis art noevau. Seni lukis ini merupakan gaya desain maksimalis yang berasal dari Perancis di awal abad 20-an. Gaya ini mengisi ruang putih pada tata letak dengan unsur-unsur dekoratif. Mahasiswa yang mengambil aliran ini adalah Adhimas Maulana
“Saya ambil aliran Art Noveau ini karena cocok dengan saya dan juga media yang saya pakai yaitu tas jinjing lalu saya memadukannya dengan tema Kampoeng Heritage,” ucapnya.
Dhimas menambakan bahwa pemilihan tema Kampoeng Heritage ini untuk mengangkat wisata sejarah dan juga destinasi wisata, selain itu berguna sebagai informasi kepada masyarakat kalau ada Kampoeng Heritage di Malang. (*)
Sumber|https://timesindonesia.co.id/pendidikan/451740/kaligrafi-hingga-tembikar-pasuruan-warnai-pameran-skripsi-mahasiswa-seni-rupa-um