UM Masuk 10 Besar PT Lolos PKM

AMEG – Kabar membanggakan kembali diraih Universitas Negeri Malang (UM)  yang masuk 10 besar perguruan tinggi yang didanai pemerintah dalam hal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Wakil Rektor III UM, Dr Mu’arifin MPd.

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 bidang dan Gagasan Futuristik Konstruktif (GFK) diumumkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui situs resminya. Sebanyak 4.522 judul PKM mendapatkan dana insentif dari pemerintah. Informasi itu tertuang dalam surat nomor 1949/E2/KM.05.01/2021, tertanggal 5 Mei 2021.

Yang juga membanggakan, tiga perguruan tinggi terkemuka di Malang Raya ikut lolos, yakni Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang dan Universitas Muhamadiah Malang. 

Wakil Rektor III UM, Dr Mu’arifin MPd, mengaku bersyukur dan bangga atas capaian itu. “Alhamdulillah puji sukur, pencapaian itu berkat doa dan kerja keras kita semua” katanya, Kamis (6/5/21).

“Kami bersyukur dengan hasil yang menggembirakan ini, berkat kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas semua komponen yang ada di UM, khususnya mahasiswa penyusun proposal, didukung tim PKM Center di tingkat universitas maupun fakultas, dibimbing dosen dan tim penalaran, dimotivasi dan difasilitasi dekanat dan rektorat,” katanya.

Untuk agenda kompetisi dari kementerian UM sangat aktif berpartisipasi, sebagai media untuk membina mahasiswa agar terasah soft skill-nya. Saat ini soft skill jadi penentu utama keberhasilan seseorang dalam berkiprah di masyarakat.

“Saya berharap, setelah ini disegerakan ikhtiar lebih keras lagi untuk mempersiapkan dan melaksanakan pembinaan yang intensif untuk menyongsong Pimnas, agar berprestasi lebih baik dibandingtahun sebelumnya,” Mu’arifin berharap.

Dia berharap UM dapat mengembangkan sistem yang mengoptimalkan semua potensi mahasiswa, sehingga dapat terbina soft skill dan hard skill-nya, tak hanya bagus IP-nya tapi juga prestasi non akademisnya, mahasiswa yang cerdas, berkualitas, dan kompetitif.

Secara khusus pada bidang PKM/Pimnas ini dia berharap dilakukan pembinaan berkesinambungan, digalakkan budaya menulis, bagi yang berhasil lolos pendanaan, proposalnya dilanjutkan sebagai tugas akhir/skripsi, dilakukan rekognisi atas prestasi mahasiswa, dan diberikan apresiasi atas prestasinya.

Mu’arifin juga mengingatkan, era disruptif menuntut cepat dan tanggap merespopn perubahan, dengan mengikuti kegiatan bidang kemahasiswaan, mahasiswa akan memperoleh pengalaman berharga sebagai modal setelah lulus, menjadi pribadi yang aktif, kreatif, inovatif, dan produktif dalam berpartisipasi pada proses pembangunan bangsa dan negara.(ar)