Syi’iran dalam Aroma Harum

RABIUL Awal merupa-kan salah satu bulan  yang istimewa. Pada bulan ini, lahir seorang revolusioner dunia yang membawa perdamaian dan petunjuk kebenaran. Bulan ini, orang blasa menyebutnya dengan bulan Maulid.

Oleh karena itu, tak heran jika Rabiul Awal mendapatkan sambutan yang istimewa. Umat Islam banyak mengadakan acara seperti pembacaan selawat diba’iyyah, pengajian. dan sebagainya untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana peringatan Maulid Nabi yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Putri al-Hikmah al-Fathimiyyah Malang, Kamis 929/10/2020). Acara tersebut berjalan dengan khidmat dan penuh suka cita.

“Nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya bisa dirasakan. Bayangkan saja sampeyan sangat mencintai seseorang dan sampeyan tabu orang itu juga sangat
mencintai sampeyan. namun kalian tidak pernah bertemu. hanya saling merindu. Itulah yang saya rasakan selama acara peringatan maulid ini,” tutur Zakiyah, salah
satu santri PPP. al-Hikmah al-Fathimiyyah.

Acara dimulai pukul 20.00-22.30. Rangkaian acara diawali dengan banjari sebagai sajlan sebelum acara utama berlangsung, kemudian dlsusul dengan pembacaan selawat diba’lyyah, dan tahlil yang dipimpin oleh Gus Ahmad Abi Najih. Acara yang terakhir yaitu menyenandungkan syi’ir-syi’ir munajat dan doa yang juga dipimpin oleh Gus Ahmad Abi Najih.

Salah satu yang berbeda dalam acara ini dengan acara-acara sebelumnya adalah pemakaian minyak wangi pada seluruh santri yang hadir pada puncak acara, yakni pada saat mahalul qiyam. Menurut salah satu panitia pelaksana. pemakaian minyak wangi itu menjadi penting. “Nabi kan suka wangi wangian,” jelas Laila, salah satu panitia pelaksana..

Selain itu, satu hal lagi yang berbeda pada acara Maulid Nabi kali ini yaitu bersenandung syi’ir-sy’ir tentang Nabi Muhammad SAW. Syi’ir-syi’ir munajat yang disenandungkan dalam acara itu adalah ijazah dari KH Muhammad Jamaluddin  Ahmad, pengasuh pondok pesantren Tambak Beras Jombang yang merupakan dzurivyah dari PPP al-Hikmah al-Fathimiyyah. Syi’lr-syi’ir itu terdiri atas tiga macam bahasa, yakni bahasa Arab, Indonesia, dan Jawa. Di antara syi’ir-syi’ir tersebut adalah Keutamaan Membaca Maulid Nabi, Sifat-Sifat Khusus Kanjeng

Nabi, Bulan Maulud, Putra Putri Rasulullah, Istri-Istri Rasulullah, Nasab Rasulullah dari Ayah, Nasab Rasulullah dari Ibu. dan Menantu
Rasulullah.

“Ada sesuatu yang berbeda dalam peringatan kali ini. Saya merasakan ketenangan saat syi’ir-syi’ir itu disenandungkan, terlebih saat dua syi’ir yang pertama, yaitu Keutamaan Membaca Maulid Nabi dan Sifat-Sifat Khusus Kanjeng

Nabi. Itu terasa jelas tentang sosok kanjeng nabi yang dirindu selama ini,” ujar lin, salah satu santri PPP al-Hikmah al-Fathimiyyah.

Di akhir acara, Gus Najih berpesan kepada seluruh santri agar mengajarkan sya’ir-sya’ir yang telah disenandungkan pada acara itu kepada anak-anak mereka kelak. Itu sangat penting bagi anak-anak untuk mengenal nabinya.

Artikel: FINA ULIN NIKMAH Jurusan Sastra Arab  Universitas Negeri Malang finaulin42@gmail. com

Download Surya 2 November 2020