Mahasiswa UM Bikin Games Kartu Tokoh Wayang

SURYAMALANG.COM | MALANG – Sebanyak lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang bergabung dalam tim Amogasakti membuat trading card games dengan tokoh-tokoh wayang Indonesia.

Ini adalah kartu pertarungan yang tujuannya sambil bermain juga mengenalkan budaya Indonesia, khususnya wayang pada anak muda. 

sylvianita widyawati/suryamalang.com/Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) membuat Amogasakti Trading Card, yaitu permainan kartu tokoh pewayangan Indonesia. Kartu itu jika discan di Hp bisa menampilkan AR dua dimensi sehingga dapat melihat sosok atau karakternya secara penuh, Selasa (7/9/2021). 

Mereka adalah Rifki Fajar, Hafizah Islami Rahmadina, Alif Hanifatur, Dzannun Austi, Dwi Hartanto.

“Anak-anak muda tidak tertarik pada pada pertunjukkan wayang. Apalagi penggunaan Bahasa Jawanya kurang dimengerti. Sehingga pasarnya di orang tua dan orang-orang yang menyukai wayang,” jelas Rifki pada suryamalang.com, Selasa (7/9/2021).

Dengan menyasar anak muda usia 15-22 tahun, mereka suka games.

Di games yang mereka buat ada 12 karakter dirilis.

Tapi mereka tidak menjualnya sekaligus.

Hal ini karena Amogasakti adalah rn bersifat koleksi.

Untuk kartu ini, pelengkapnya adalah Hp, di mana saat diaplikasi di Hp, saat ada scan kartu, maka akan muncul AR (Augmented Reality) dua dimensi.

Selain itu juga ada fitur koleksi. 

Selain itu, di aplikasi juga ada komik.

Hal ini karena keterbatasan tempat di kartu.

Untuk pembeli, bisa mengunduhnya.

Mereka menjual Rp 75.000.

Sejauh ini sudah laku 122 buah.

Pemasarannya masih terbatas di IG dan Tokopedia.

Dibanding games lain, Rifki, Ketua Tim menjelaskan jika keunggulanya di konsep budayanya.

“Sebelum membuat ini, kami riset-riset dulu. Soal senjata tokoh, aksesorisnya agar tepat. Misalkan senjata Kresna adalah kaca lopyan. Maka gambarnya harus sesuai,” jelasnya.

Hal itu juga dirasakan sebagai suka duka menggarap Amogasakti ini.

“Yang agak sulit ini adalah mendapatkan  sumber kredibel. Sebab pakem-pakem wayang itu banyak dalam jurnal-jurnal,” tandas Alif.

Namun di balik itu, ia jadi menyukai wayang-wayang.

“Semakin mendalami ternyata seru,” jelas dia.

Karena semua ada makna-maknanya.

Contohnya atribut.

Dalam kartu itu ada  kartu karakter, berisi tokoh-tokoh wayang Indonesia.

Lalu ada kartu energi digunakan bersama kartu karakter tokoh-tokoh di pewayangan Jawa, serta ada kartu ageman (kartu senjata) untuk menyerang lawan.