SMA Lab UM Juara Lomba Menulis Cerpen Tingkat Jatim

SMA Lab UM Juara Lomba Menulis Cerpen Tingkat Jatim, Jawa Pos Radar Malang 29 November 2017

Download Jawa Pos Radar Malang 29 November 2017

MALANG KOTA – SMA Laboratorium UM Kota Malang kembali harum namanya di dunia pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim). Itu setelah Astria Prameswari SS SPd, guru Bahasa Indonesia, menjadi juara dalam lomba menulis
cerpen tingkat Jatim yang diadakan PGRI Jatim.

Lomba menulis cerpen ini bertema “Peran Gadget dalam Pembentukan Karakter Anak atau Siswa Pesertanya adalah semua guru, baik sekolab negeri ataupim swasta di Dinas Pendidikan Jatim. Cerpen dengan judul Tiga Helai Uban Sumarsini karya Astria memukau tiga juri dari cerpenis, perwakilan Dewan Kesenian Surabaya, dan ketua PGRI Jatim.

Cerpen ini berkisah tentang seorang perempuan yang kedudukannya sebagai guru di sekolab dan ibu rumah tangga ketika berada di rumah. Sumarsini ini adalah guru yang tidak mau mengikuti perkembangan zaman. Anaknya pergi dari rumah gara-gara pengaruh gadget. Sehingga, Sumarsini merasa sangat kehilangan putranya tersebut

Astria tidakmenyangkamenjadi juara 1 dalam lomba itu. Bersaing dengan kebanyakan gumsekolah negeri dan pengumpulan karya yang mepet dengan deadline pada 21 Agustus 2017, membuatnya hams berpikir keras untuk segera
menuangkan ide dan kreativitasnya. Akhir September 2017, Astria diundang ke Surabaya untuk presentasi sekaligus menceritakan ulang cerpen buatannya. Hari itu juga, langsung pengumuman juara.

Astria mempakan gum berprestasi di dunia tulis-menulls. Berbagai kejuaraan regional maupun nasional pernah dimenangkan. Di antaranya, juara 1 lomba menulis cerpen mahasiswa tingkat Kota Malang 2005, finalis Lomba Cerpen Island tingkat nasional oleh Forum Lingkar Pena 2006, dan salah satu dari

80 guru penulis nasional yang terpilih masuk Antologi Gumsiana oleh Kemdikbud tahun 2017. Karyanya pun sudah dimuat di Media Pendidikan. Radar Malang, dan Malang Post

Gelar juara itu membuat SMA Lab UM berbangga, karena banyak dari civitas academica-nya yang berprestasi, baik tingkat Malang maupun provinsi. “Untuk keluarga besarSMALabUM, budaya literasi yang sudah herjalan sejauh ini harus makin ditingkatkan. Bukan hanya rnenarget siswa sebagai sasaran utama budaya itu. Namun, juga guru sehamsnya makin memperkuat literasinya. Dengan semakin banyak membaca, maka akan semakin memperkuat karakter ketika
menuliskan sebuab karya, baik itu karya fTksi maupun nonfiksi,” tandasnya. (c3/dik)