Sesi Pertama, Server UTBK SBMPTN di Malang Sempat Down 10 Menit

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Server UTBK-SBMPTN di Kota Malang ternyata sempat down sekitar 10 menit di hari pertama di sesi satu ujian, Minggu (5/7/2020).

Namun tidak mempengaruhi waktu peserta.

“Ini terjadi secara nasional. Kalau molor 10 menit ya otomatis akan nambah waktunya. Peserta tidak dirugikan. Setelah itu ya lancar,” jelas Dr Imam Agus Basuki MPd, Koordinator Pelaksana UTBK Universitas Negeri Malang (UM) pada SURYAMALANG.COM, Minggu (5/7/2020).

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati/Wali Kota Malang Sutiaji (tengah) meninjau lab di lantai 3 Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Malang (UM), Minggu (5/7/2020), bersama Rektor UM Prof Dr AH Rofi’uddin MPd (baju batik) dan Dr Imam Agus Basuki MPd (kanan), Koordinator Pelaksana UTBK UM. Di lab juga sudah diberi batas jarak antar peserta. 

Pada ujian sesi pertama, ada 37 peserta yang tidak datang dari 1115 pendaftar.

Sedangkan sesi kedua ada 62 peserta tidak hadir.

Ia tidak mengetahui alasannya.

Ini berasal dari empat titik UTBK UM.

Yaitu di kampus UM dan tiga perguruan tinggi mitra.

Dijelaskannya, juga ada pendaftar yang melaporkan ke Pusat UTBK UM karena masih berada di luar Malang.

Sehingga minta relokasi waktu.

“Ada yang lapor dari Kalimantan, NTB. Nanti laporan yang masuk akan kami sampaikan ke LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi) agar dijadwalkan lagi UTBK-nya di lokasi dia tinggal.”

“Misalkan jika peserta dari Bali akan direlokasi waktu dan tempatnya di Pusat UTBK terdekat seperti di Universitas Udayana.”

“Sementara kunjungan Walikota Malang Sutiaji ke UM juga melihat pelaksanaan penerapan protokol kesehatan saat UTBK,” katanya.

Wali Kota Malang Sutiaji diajak melihat lokasi terdekat di lantai 3 FIS.

Di lantai itu ada dua lab dan dua ruang transit.

Wali Kota menyarankan barang atau tas peserta tetap di ruang transit peserta dan dikunci.

“Saran saya ini sama seperti saat kunjungan ke Universitas Brawijaya (UB),” jawab Wali Kota.

Barang peserta di ruang transit dengan tempat duduk berjarak dirasa lebih aman dibanding dikumpulkan jadi satu.

Ia juga menyarankan peserta segera pulang usai ujian.

Sementara untuk kendaraan pengantar dilokalisir di luar kampus.

Di kampus utama UM, hanya ada 470 peserta yang ujian di tiap sesi.

Di lab juga diberi tanda pembatas. Sehingga antar peserta sudah berjarak.

Mitra penyelenggaraan UTBK-SBMPTN di UM yaitu Unmer, UMM dan Unisma.

Di kampus UM, 470 peserta disebar di 37 ruang. Di Unmer di 10 ruang, Unisma 21 ruang dan UMM ada 19 ruang.

Dikatakan Rektor UM Prof Dr AH Rofiuddin MPd, peserta yang ikut dari berbagai daerah.

Tak hanya dari Malang Raya yang ikut ujian.

“Saya kira sama dengan UB,” jawab rektor.

Di Universitas Brawijaya (UB), pesertanya juga dari berbagai daerah namun sudah datang duluan di Malang beberapa hari sebelumnya.