PTN Malang Kekurangan Guru Besar.

PTN Malang Kekurangan Guru Besar, Malang Post 9 Juni 2017.

PTN Malang Kekurangan Guru Besar, Malang Post 9 Juni 2017.

Malang Post 9 Juni 2017.

MALANG – Tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Malang masih belum memenuhi target 20 persen Profesor yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti. Universitas Brawijaya Malang (UB) masih mempunyai 147 aktif dan belum pensiun dari total 1000 dosen. Universitas Negeri Malang(UM) masih mempunyai 83 dari 1110 dosen. Sedangkan UIN Maiki Malang hanya mempunyai 5 profesor dari 1000 dosen.

UB mempunyai strategi untuk memenuhi target profesor. Strategi yang dilakukan adalah dengan mengontrak para professor yang sudah pensiun.

“Jadi nanti para professor yang sudah puma tugas, akan kami kontrak untuk melakukan tugas mereka kembali sebagai guru besar,” ungkap Ketua Senat. Prof. Dr Ir Arifin MS.

Mereka nantinya, lanjut Arief akan dibebankan 12 SKS untuk mengajar. Selebihnya mereka harus melakukan pcnelitian dan pengabdian masyarakat.

la mengatakan, UB juga menggelontorkan dana khusus untuk menutup jumlah target yang ditetapkan. UB memberikan dana khusus untuk memberikan gaji kontrak, serta memberikan dana un¬tuk biaya penelitian.

“Jadi memang kami selalu memberikan fasilitas untuk penelitian yang dilakukan oleh para dosen. Kalau memang kampus sudah             menggelontorkan dana, maka mereka harus berupaya untuk itu,” tukasnya.

Gum besar Fakultas Pertanian ini memaparkan, UB sendiri masih harus mencapai sekitar 260 profesor untuk memenuhi target Dikti. Menurut dia, untuk mewujudkan target ini, bukanlah hal yang susah jika semua dari kesadaran diri sendiri.

“ Memang kami kurang hampir dua kali lipat. Target rektor ingin punya 200 guru besar sampai 2017 ini, ada 147 gubes. Yang pasti akan ada tambahan satu lagi,” beber dia.

la mengatakan, tambahan satu orang yang baru turun tinggal dikukuhkan saja. Di tahun 2017 ini sudah ada tiga guru besar yang dikukuhkan.

‘Tahun 2017 ini sudah nambah empat total 2018. UB memprogram akan menambah 155 orang gubes di tahun 2018,” beber dia. UM yang mempuyai 83 guru besar masih harus terus menambah 150 orang. Ketua Senat UM, Prof. Dr. Suko Wiyono, SH., MH mengatakan, untuk memberikan dorongan para doktor agar segera mengums guru besar, bukanlah hal mudah.

Suko mengatakan, untuk menambah satu saja gum besar masih harus melalui proses yang panjang. “Ini bam akan menambah 2 guru besar. Berkas pengajuan masih di Dikti dan belum disetujui,” ungkap Suko.

Menumtnya 400 doktor yang kini ada di UM, masih sangat pasif untuk mngajukan guru besar. Sementara UIN Maliki Malang, hanya mempunyai 5 profesor. Rektor UIN Malang, Prof. Dr. Mudjia Rahardjo,MM mengatakan, 200 an lebih doktor yang dipunyai UIN Maliki,
masih belum ada tanda-tanda bisa memambah deretan guru besar. Mudjia mengatakan, untuk memenuhi 20 persen target, paling tidak UIN Maliki, harus menambah hampir empat kali lipat gum besar. (sin/oci)

Leave a Reply

Your email address will not be published.