PERGURUAN TINGGI ANTISIPASI MAHASISWA PUTUS KULIAH
Download Media Cetak Malang Post 4 Oktober 2018
Musibah Palu
MALANG- Universitas Brawijaya (UB) menjadi salah satu kampus negeri yang berencana menampung mahasiswa Tadulako Palu, Selawesi Tengah. Dikomfirmasi Malang Post. Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, A.R., M.S.membenarkan kabar tersebut. Hal ini bertujuan agar proses pendidikan mahasiswa di Palu tidak sampai terputus karena bencana alam yang terjadi di sana.
Dalam kelerangannya ia mengatakan, dalam waktu dekat akan merancang secara khusus pendidikan untuk korban gempa di Palu. Adapun pagu untuk mahasiswa Tadulako sendiri sementara tidak dibatasi. “Kita terbuka untuk mereka, silahkan prosesnya bisa langsung ke tingkat rektor atau dekan,” ucapnya.
Kebijakan menerima mahasiswa dari Palu ini ditegaskan Nuhfil merupakan keputusan bersama forum rektor dari majelis perguruan tinggi negeri Indonesia. Hasil rapat kordinasi forum rektor tersebut, telah dilaporkan ke Menristekdikti. Selanjutnya tinggal implementasi dan persiapan lebih lanjut untuk menerima mahasiswa dari Palu.
la mengatakan, penampungan mahasiswa Tadulako sifatnya sementara. Yaitu selama di Palu masih dalam kondisi tidak kondusif, “Untuk urusan ujian sementara masih dari kampus asal mereka. Jadi mahasiswa hanya belajar di sink” lerangnya.
Di UB sendiri mahasiswa dari Palu terbilang banyak. Ada lebih dari 120 mahasiswa. “Kita lihat perkembangannya, kalau mahasiswa UB yang dari palu ini mengalami kendala, ya kita bebaskan biaya,” tukasnya.
Sementara di ITN Malang, pemerintah Kabupaten Palu memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang kuliah di ITN. Terdata ada 18 mahasiswa yang keluarga mereka terdampak bencana gempa burn! dan tsunami.
Rektor ITN, Dr. ir. Lalu Mulyadi. MT., menerima dengan baik inisiatif pemerintah Kota Palu ini. Pihak kampus sendiri mengapresiasi kebijakan tersebut. “Karena memang pendidikan itu harus dipentingkan. Dan sebisa mungkin mahasiswa dari daerah tertimpa bencana dibantu pendidikannya,” ujar Lalu.
Akrim Samsudin salah satu mahasiswa ITN asal Palu sangat senang dengan adanya bantuan pendidikan dari Pemerintah Palu. Namun lebih dari itu, mahasiswa Jurusan Geodesi ini, juga berharap bantuan lebih besar dari
pemerintah untuk para korban.
Sebab menurutnya, para korban saat ini lebih membutuhkan bantuan tersebut. “Kalau kami sebenarnya ingin berada disana saat ini. Merasakan apa yang saudara kami rasakan.
Tapi kami berterima kasih atas bantuan pemerintah. Tak lupa kami berharap Juga bantuan untuk saudara kami disana sangat membutuhkan air dan makanan. Mohon mereka dibantu secepatnya,” ucap mahasiswa semester tiga ini.
Terpisah, Untuk meringankan beban korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah, UM juga berperan aktif membantu. Tidak hanya bantuan dana tunai dan kebutuhan logistik bagi para pengungsi, UM juga akan mengirimkan relawan yang terdiri dari tenaga kependidikan dan beberapa relawan dari perwakilan
mahasiswa.
“Jika memungkinkan relawan akan kami kirimkan ke sana, saat ini sedang proses rekrutmen, Namun baru kami umumkan kemarin, sehingga belum ada real berapa peminatnya,” ungkap Wakil Rektor III, Dr. Syamsul Hadi, M.Pd, M.Ed.
Pengumpulan bantuan di UM dimulai Senin lalu, dan selanjutnya akan segera disalurkan ke Palu dan sekitamya. Penggalangan dana tersebut dari dosen, karyawan, hingga mahasiswa.“Dana yang dari mahasiswa ini melibatkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), saat ini sedang dihimpun oleh mereka sendiri, namun nanti akan dijadikan
satu,” ujar Syamsul. (Imtn/Iin/oci)