Ini Kuota Maba UM dan UB
11 Februari 2021
PTN (Perguruan Tinggi Negeri) di Kota Malang sudah menyiapkan kuota mahasiwa baru (maba) tahun ini. Seiring dengan pembukaan
pendaftaran maba Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang kian dekat.
Wakil Rektor I Universitas Negeri Malang (UM), Prof Dr Budi Eko Soetjipto MEd MSi, menyampaikan tahun ini pihaknya menyiapkan kuota 6.543. Total kuota ini, dibagi 1.965 maba jalur SNMPTN, 2.952 pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan 1.627 maba jalur Mandiri.
”Secara umum kami tak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Hanya sistemnya saja ada sedikit berubah. Karena disesuaikan aturan
Kemenristek Dikti,” ujarnya dalam dialog interaktif, Rabu (10/2/2021) siang. Melanjutkan apa yang disampaikan Prof Budi, Ketua Satuan Penjamin Mutu UM, Dr Imam Agus Basuki M. Pd menyebutkan: Ada beberapa hal yang berbeda pada penerimaan mahasiswa
baru di tahun 2021.
“Peringkat siswa yang boleh mendaftar melalui jalur SNMPTN tak lagi ditentukan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Melainkan sekolah masing-masing. Kini mahasiswa yang telah lulus SNMPTN 2019, 2020 hingga 2021 ini, nantinya tidak boleh mengikuti
SBMPTN. Sehingga kesempatan akan diberikan pada siswa yang tidak bisa mendaftar melalui SNMPTN,” terangnya.
Sementara itu Universitas Brawijaya (UB) menerapkan kuota sama dengan tahun sebelumnya. Kabag Akademik UB, Hery Prawoto menyebutkan: Kuota minimum maba UB jalur SNMPTN sebesar 30 persen. Sementara SBMPTN, kuota minimum 40 persen.
Kemudian jalur mandiri sebesar 30 persen.
”Tahun ini kemungkinan tak jauh berbeda. Karena dari kuota sama dan peminat kita juga masih banyak,” tukasnya.
Data UB mencatat, jumlah peminat seleksi SNMPTN tahun 2020 mencapai 30.932 pendaftar dengan kuota 4.303 yang diterima. Sementara jalur SBMPTN, total peminat 61.743 hanya 6.007 diantaranya yang lolos. Jalur
Mandiri UB 2020 peminat 42.505, yang diterima 5.605. ”Ini menunjukkan UB sangat selektif memilih mahasiswa yang terbaik.
Walau kuota banyak dan peminatnya juga banyak, persaingan masuk kampus kami sangat tinggi,” terangnya.(M Abd Rahman Rozzi-Januar Triwahyudi)
