Dubes Tiongkok Kunjungi UM Malang, Terpikat Ingin Kuliah Jika Masih Muda

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Duta Besar (dubes) Tiongkok untuk Indonesia, Xuao Qian melakukan kunjungan ke Universitas Negeri Malang (UM), Kamis (14/3/2019). Dubes Tiongkok bersama rombongan mengunjungi Laboratorium Sentral Mineral dan Material Maju yang berada di gedung 04 FMIPA UM dan Pusat Bahasa Mandarin.

“Impresif, pertama saya sangat terkesan dengan UM. Apalagi disajikan profil video UM. Kalau masih muda 37 tahun lalu, saya pasti kuliah di UM,” kata Xuao Qian, Dubes Tiongkok saat di ruang sidang Senat UM.

Dikatakan Xuao Qian, berbagai informasi telah didapatkan selama mengunjungi Jawa Timur. Ia juga berharap kerjasama UM dengan perguruan tinggi di Tiongkok juga meningkat. Apalagi wisatawan asal Tiongkok jumlahnya juga nomer satu di Indonesia.

suryamalang.com/Sylvianita Widyawati/Dubes Tiongkok untuk Indonesia dan Rektor Universitas Negeri Malang (UM) mengunjungi Laboratorium Sentral UM di gedung 04 FMIPA, Kamis (14/3/2019).

“Pendidikan memiliki peran sangat penting. Di Tiongkok ada 15.000 mahasiswa Indonesia. Begitu juga jumlah mahasiswa Tiongkok di Indonesia juga banyak,” katanya.

Dengan perguruan tinggi di Tiongkok, UM bekerja sama dengan Guangxi Normal University.

Sementara Rektor UM, Prof Dr Rofi’uddin MPd menjelaskan, kerjasama dengan Guangxi Normal University membantu prodi Bahasa Mandarin yang berada di Fakultas Sastra. Juga ada pertukaran mahasiswa tak hanya dari Sastra tapi juga Fakultas Ekonomi.

Selain itu, juga ada Pusat Bahasa Mandarin (PBM) di UM. Rombongan usai mengunjungi PBM kemudian ke Lab Sentral UM. Suharti dari Tim Lab Sentral UM sempat mengajak Dubes Tiongkok mengunjungi Ruang XRD dan DTA/TGA. Ada beberapa alat disana. Untuk alat besar yang ditunjukkan pada Dubes dan rektor untuk menganalisa konten/kandungannya.

Selain itu, rombongan Dubes Tiongkok  juga dibawa ke ruang SEM (Scaning Electron Microscopy) yang fungsinya untuk melihat struktul sel. Dijelaskan Suharti, Lab Sentral UM tak hanya melayani kebutuhan internal UM, tapi juga untuk eksternal, seperti mahasiswa dari perguruan tinggi lain. “Lab ini buat publik juga,” jelas dosen Kimia ini.

Ditambahkan Suharti, staf laboratorium central UM juga sudah mengikuti sertifikasi internasional sehingga produk analisanya memenuhi standar.

“Kami mengharapkan kunjungan Dubes Tiongkok ke lab bernilai positif untuk publikasi,” tutur Suharti.