Dosen UM Malang Berbagi Cerita Perang Rusia dan Ukraina
09 Maret 2022 10:00
Dosen UM Malang, Febry Wijayanti berbagi cerita saat dirinya menyelesaikan S3 di Rusia dan berbarengan dengan memanasnya konflik Rusia-Ukraina.
GenPI.co Jatim – Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang (UM), Febry Wijayanti saat ini sedang menyelesaikan program doktor (S3) di Ural Federal University di Yekaterinburg, Rusia.
Gonjang ganjing perang Rusia-Ukraina juga membuat teman-teman dan keluarganya mengkhawatirkannya. Terlebih lagi, Febry sudah lima tahun mengenyang pendidikan di Rusia dan kini sudah akan melewati tahap ujian disertasinya.
Difasilitasi humas dan Hubungan Internasional UM lewat zoom, wartawan bisa berbincang dengan Febry yang sedang libur kuliah karena International Women Day, Selasa (8/3).
“Yang banyak diberitakan itu di perbatasan Rusia-Ukraina yang jauh dari pemukiman. Saat ini saya tinggal di tengah-tengah Rusia dan Kazakhstan,” kata Febry pada zoom yang diikuti oleh GenPI.co Jatim.
Tak hanya itu, dia juga menceritakan pengalaman perkuliahannya yang ikut terdampak akibat special operations yang dilakukan oleh Rusia. Seperti seluruh media sosial FB, Twitter, dan bahkan Google Meet pun harus ikut off. Sebagai gantinya dia memakan sistem pencari informasi buatan Rusia yang bernama Yandex.
“Kalau kuliah di sini sudah offline. Perkuliahan biasa saja. Tetapi karena banyak sanksi yang diberikan pada negara barat dan AS, banyak usaha yang hengkang. Terpaksa kalau browsing pakai VPN,” kata dia.
Dibalik operasi militer yang dilakukan oleh Vladimir Putin saat ini, dikatannya, masih banyak orang Rusia juga menentang invasi ke Ukraina. Sehingga, banyak terjadi aksi demo yang terjadi di beberapa wilayah dan sempat dibubarkan oleh kepolisian setempat.
Tentang pertanyaan teman-teman dan keluarganya, antara lain seperti ada listrik? Makanan? Aman kan? Ia menjawab aman karena special operation tidak berdampak ke wilayah lain.
“Terasa banget lo. Sayuran juga. Sebab Rusia bukan negara produser sayur. Tapi membeli dari China dll,” kata dosen cantik ini.
Selain itu juga adalah kendala finansial. Dimana Visa dan Mastercard tidak bisa dipakai karena ada sanksi-sanksi. Tentunya, dengan kendala tersebut seluruh mahasiswa luar negeri yang ada di Rusia merasa kesulitan menerima kiriman uang dari orang tuanya.
Hingga detik ini, WNI dan teman-teman mahasiswa tidak bisa mengirim dan menerima uang. Bahkan, KBRI setempat juga telah mengimbau agar tetap waspada dan menggunakan uang secukupnya. Sebab negosiasi yang dilakukan oleh kedua pihak masih belum ada titik terang.
“Skenario terburuk nanti, akan ada safe house terdekat dengan tempat tinggal mahasiswa. Tapi semoga tidak ada skenario buruk itu dan saya bisa pulang dengan aman,” jelas Febry. (*)
Sumber| https://jatim.genpi.co/hot-news/13155/dosen-um-malang-berbagi-cerita-perang-rusia-dan-ukraina