26 Ribu Kursi untuk Maba
PTN Kompak Tambah Kuota
MALANG-Perguruan tinggi negeri (PTN) di Malang kompak menaikkan kuota mahasiswa baru (maba) S1, tahun ini. UB pada 2018 lalu menerima 12 ribu maba, tahun ini menyiapkan 13.215 kursi. Naik sekitar seribu kursi. UM juga akan menaikkan kuota mabanya dari tahun lalu 6.499 menjadi 6.702. Begitupula dengan UIN Maliki, tahun lalu 4.200 naik jadi 4.602 maba. Total sedikitnya ada 26 ribu kursi daya tampung tiga PTN di Malang.
“Pada dasarnya daya tampung kami tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, meski jalur SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri dari Kemenristekdikti yang sekarang dinaungi oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi, ada sedikit perubahan namun kami ikuti seperti yang ada sekarang,” ujar Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag.
Tahun ini UIN Maulana Malik Ibrahim menambah kurang lebih 400 mahasiswa. Sehingga saat ini maba jumlahnya berada di angka 4.600. Dari kuota tersebut program studi (prodi) yang memiliki daya tampung paling banyak di masing-masing jalur adalah Sastra Inggris.
Kuota Sasta Inggris di UIN Maulana Malik Ibrahim sebanyak 286 terbagi menjadi 86 jalur SNMPTN, 143 mahasiswa SBMPTN dan 38 maba jalur mandiri. Kuota paling banyak kedua yakni Psikologi dengan daya tampung total sebanyak 84 SNMPTN, 140 SBMPTN dan 56 mahasiswa jalur Mandiri. Kemudian disusul oleh prodi Manajemen dengan daya tampung sebanyak 275 terbagi menjadi 83 maba SNMPTN, 138 mahasiswa SBMPTN, dan 55 jalur Mandiri.
“Prodi Sastra Inggris memang selalu banyak peminat dari tahun ke tahun karena dosen kami expert dalam bidangnya, dengan pembinaan yang bagus banyak lulusan telah berhasil dan sukses,” ujar Haris, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan untuk mendaftar ke prodi tertentu sebaiknya perlu memperhatikan kesiapan menghadapi soal-soal yang diujikan, sesuai keinginan dan kemampuan dirinya. Begitupun ketika mendaftar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang harus benar-banar memilih prodi yang tepat.
“Karena setiap tahun persaingan semakin ketat, tahun 2017 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang peminat mencapai 76 ribu siswa dan tahun 2018 pendaftar sebanyak 93 ribu,” tegasnya.
Artinya peningkatan di kampus tersebut terbilang signifikan, menandakan animo masyarakat untuk kuliah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sangat tinggi. Namun peminat tidak sebanding daya tampung lantaran keterbatasan Ma’had dan ruang kuliah.
“Begitupun peminat kedokteran di sini juga besar, namun daya tampung kami hanya 50 mahasiswa,” papar Haris.
Sementara itu, daya tampung terbesar di UM adalah Pendidikan Guru Sekolah Dasar dengan total 70 mahasiswa jalur SNMPTN, 175 mahasiswa SBMPTN, dan 105 mahasiswa jalur Mandiri. UM sendiri memiliki total 58 prodi S1. Kuota terbanyak kedua di kampus ini yakni prodi Manajemen dengan total daya tampung 280 mahasiswa. Pilihan prodi UM yang bisa menjadi pilihan calon mahasiswa agar memiliki banyak peluang lolos yakni prodi Akuntansi, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta Psikologi dengan masing-masing kuota sebesar 200 kursi.
“Kuota daya tampung UM sudah kami share di laman web http://home.seleksi.um.ac.id/,” tandas Wakil Rektor 1 UM, Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed.,M.Si.
Sementara itu seleksi masuk PTN saat ini tengah berada pada tahap perangkingan data oleh LTMPT. Hasil rangking tersebut diumumkan pada 4 Februari mendatang.
Sementara naiknya daya tampung UB ini sebelumnya pernah diungkapkan Rektor UB Prof Dr Nuhfil Hanani sesaat usai memenangi bursa Pilrek, tahun lalu.
“Tahun ini kuota maba UB naik dari sebelumnya, total kuotanya 13.215 kursi,” ujar Kasubag Humas dan Arsip UB Kotok Gurito. (lin/oci)
Sumber dari: https://malang-post.com/pendidikan/26-ribu-kursi-untuk-maba