1.000 Penari Menjemput Wonderful Indonesia
Published on Sunday, 18 November 2018 22:52
MALANG – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang menghelat Malang Night Culture and Art 2018 di sepanjang Jalan Simpang Balapan Sabtu (17/11) malam. Parade seni tari, musik dan fashion mewarnai festival seni yang bakal digelar tiap tahun oleh Disbudpar Kota Malang itu. Acara perdana ini, menampilkan berbagai karya koreografi dari seniman tari dari kampus dan elemen masyarakat.
“Dengan koreografer Dr. Robby Hidayat dari kampus Universitas Negeri Malang, kami menghadirkan berbagai jenis tarian, mulai dari tari patrol, seni musik keroncong, sendratari Rama Shinta, tari beskalan, tari payung, tari topeng, jaranan, bantengan, macanan, pencak, barongsai leang leong, hingga warok,” papar Ida Ayu Made Wahyuni, Kadisbudpar Kota Malang.
Acara yang disaksikan oleh Forpimda Kota Malang, yaitu Wali Kota Malang Sutiaji, Wakil Wali Kota Sofyan Edi Jarwoko, Sekda beserta jajaran, hingga Rektor Universitas Negeri Malang Prof. Dr. Rofiuddin. Ida Ayu mengatakan ada sekitar 1.000 penari yang terlibat. Mereka berkarya dalam kolaborasi gerak dan atraksi lampu serta LED LCD. Parade penari beskalan yang membuka Malang Night Culture and Art 2018, menguasai panggung dengan gerakan gemulai nan anggun.
Ida Ayu menargetkan Malang Night Culture and Art sebagai agenda Wonderful Indonesia. “Persyaratan utama agar masuk sebagai agenda Wonderful Indonesia adalah pelaksanaan secara rutin tiap tahun, sehingga wisatawan dari luar negeri bisa mengatur jadwalnya sejak lama, bila ingin menonton acara ini,” sambung Ida Ayu.
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko yang mewakili Sutiaij dalam penyampaian sambutan, mengapresiasi pelaksanaan Malang Night Culture and Art. Sofyan Edi juga meresmikan sekaligus meluncurkan pelaksanaan festival seni di jalanan Kota Malang tersebut. Setelah meresmikan festival, Sofyan Edi juga menyerahkan simbolis gunungan wayang kulit kepada lima dalang muda dari kampus Universitas Negeri Malang. Seremoni ini sebagai gambaran penyerahan kepercayaan Kota Malang kepada para seniman, untuk menyukseskan acara tersebut.
Sementara, Rofiuddin Rektor UM meyakini Malang Night Culture and Art 2018, bisa menarik perhatian wisatawan dari mancanegara, tak hanya wisatawan lokal. “Karena itu pula, kami mengundang mahasiswa asing yang menjalani studi pertukaran di kampus UM untuk menonton. Bagaimanapun, UM adalah milik warga Malang dan Indonesia,” jelas Rofiuddin.
Kampus UM, turut serta menyukseskan acara ini dengan 200 seniman yang memeriahkan berbagai perform. Seperti campursari, tari beskalan, tari grebek brojo kencono, model custom flower carnival, tari topeng jowo, tari topeng klono Malangan hingga jaranan.(fin/ary)
Sumber dari: https://www.malang-post.com/berita/kota-malang/1-000-penari-menjemput-wonderful-indonesia