Pamerkan Lukisan di Bengkel Lukis Sholihin, Begini Indahnya Karya 2 Pelukis Banua Anyar Banjarmasin

BANJARMASINPPOST.CO.ID – Karya dua seniman lukis beda generasi di Banjarmasin, yakni Akhmad Noor dan Maui ditampilkan dalam pameran lukis yang dilaksanakan oleh Sanggar Sholihin hari ini Sabtu (21/12/2019).

Pameran yang mengangkat judul Bersisian dan dilaksanakan di Bengkel Lukis Sholihin yang berada di lingkungan Taman Budaya Kalsel ini, berlangsung satu bulan dan berakhir pada 21 Januari 2020.

banjarmasinpost.co.id/frans rumbon//Karya dua seniman lukis beda generasi di Banjarmasin, yakni Akhmad Noor dan Maui ditampilkan dalam pameran lukis yang dilaksanakan oleh Sanggar Sholihin 

Gaya lukisan dari dua perupa ini sendiri begitu kontras alias berbeda gaya, tak heran karenanya judul yang diangkat pun dalam pameran ini Bersisian.

Sebanyak 18 lukisan milik Akhmad Noor ditampilkan dalam pameran ini dan karnya sebagian di antaranya mengajak seseorang untuk bernostalgia misalnya berupa lukisan seseorang sambil memegang layangan dan lain sebagainya.

Sementara itu karya milik Maui ada sekitar 19 buah yang ditampilkan dan lebih ke ilustratif, dengan mengangkat sosok seorang perempuan atau ibu dan merupakan representasi kehidupan di bumi.

“Kita sengaja menampilkan karya-karya dari seniman berbeda generasi dari zaman peralihan ke zaman now atau millenial. Dan pameran ini memang program kita sebagai bentuk apresiasi terhadap pelukis di Kalsel,” ujar Faturahmi selaku Ketua Sanggar Sholihin saat memberikan sambutan pada pembukaan pameran, Sabtu (21/12/2019) sore.

Kepada wartawan, Akhmad Noor menerangkan tema Bersisian pada pameran ini didasari tidak hanya dari perbedaan generasi.

“Bersisian karena berbeda generasi, dan lukisannya pun begitu kontras,” katanya.

Sementara itu Maui mengungkapkan hal yang tak kalah menarik dari pameran ini, adalah dua pelukis sama-sama berasal dari daerah Banua Anyar Banjarmasin.

“Awalnya kita ingin mengadakan pameran lukisan bersama, dan ternyata kami tinggal di daerah yang sama bahkan hanya berbeda RT saja,” ujar mahasiswi jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Malang ini.

Sementara itu salah satu pengunjung pameran, Helda mengatakan dengan adanya pameran ini tentunya menunjukkan eksistensi pelukis di Kalsel.

“Semoga ini bisa memotivasi pelukis di Kalsel untuk terus berkarya,” pungkasnya.

(banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)