Sarasehan Kebangsaan di Desa Wisata Wonorejo
Tim WOKE dan Tim KKN Universitas Negeri Malang di Desa Wonorejo
Minggu, 20 Mei 2018 diperingati sebagai Hari Kebangkitan Bagi Bangsa Indonesia. Tapi ada yang berbeda dengan tanggal 20 Mei kali ini dimana pada hari itu pula di Desa Wonorejo diadakan Sarasehan Kebangsaan oleh Tim WOKE dan Tim KKN Universitas Negeri Malang. Sarasehan Kebangsaan diadakan pukul 20.00 WIB di Pendopo Balai Desa Wonorejo. Sarasehan Kebangsaan dengan tema “kolaborasi Elit desa dalam membangun desa wisata berkelanjutan di Desa Wonorejo Kecamatan Banyuputih. Sarasehan tersebut dihadiri oleh tamu undangan dari Sekertaris Desa Wonorejo, tokoh agama, sesepuh desa, kelompok nelayan, kelompok Petani, dan budayawan yang ada di Desa Wonorejo.
Kegiatan Sarasehan ini dilakukan di Desa Wonorejo karena ada keunikan di Desa yang pada tanggal 02 Mei 2018 oleh pemerintah disahkan sebagai Desa Wisata Kebangsaan. Dimana masyarakat Desa Wonorejo terdiri dari keberagaman, ada empat agama dan enam suku di desa ini namun mereka dapat hidup rukun berdampingan tanpa ada konflik masyarakatnya yang berhubungan dengan SARA, oleh karena itu tak salah apabila desa ini dipilih dalam pelaksanaan Sarasehan Kebangsaan. Adapun pelaksanaan kegiatan Sarasehan Kebangsaan ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruuh tamu undangan, dilanjutkan sambutan dari Wantoro Kusuma Manggala selaku Ketua Pelaksana Kegiatan Sarasehan Kebangsaan, Dosen Pendamping dari Universitas Negeri Malang yakni Bu Sri Untari serta pembukaan kegiatan Sarasehan Kebangsaan oleh Sekertaris Desa Wonorejo, Bapak Fatoni.
Kegiatan inti dari Sarasehan Kebangsaan tersebut yakni Penyampaian Materi pengelolaan pariwisata oleh Bapak Mutjtaba Habibi selaku narasumber dilanjutkan dengan diskusi penyamaan persepsi dari berbagai tamu undangan terkait pengembangan desa wisata Kebangsaan yang berkelanjutan. Menurut Slamet ketua Karang Taruna Desa Wonorejo, sebenarnya potensi-potensi pariwisata yang ada di Wonorejo sudah ada namun perlu adanya pengelolaan yang lebih efektif serta perlu adanya inovasi untuk mengenalkan keberagaman yang ada di Wonorejo. Selain itu Ustadz Zaidi selaku perwakilan tokoh agama Islam juga memberikan pendapatnya terkaitpengembangan Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo dimana yang utama dari wisata desa kebangsaan ini yakni keberlanjutan dari setiap program yang dilaksanakan dalam pengembangan desa wisata. Setelah diskusi dan penyampaian pendapat dari berbagai undangan , mka tepat pukul 22.45 acara Sarasehan berakhir. Berakhirnya acara ini ditandai dengan simpulan yang di bacakan oleh moderator, penandatangan Nota Kesepahaman antara pihak Desa Wonorejo dengan Universitas Negeri Malang dan ditutup dengan doa bersama. (*)
Sumber dari: https://kabarrakyat.id/sarasehan-kebangsaan-di-desa-wisata-wonorejo/
Tags: Berita Online
Related posts
-
Sudah Ikut UTBK? Ingat Jadwal Pendaftaran SBMPTN 2019 Mulai 10 Juni, Baca Panduan Lengkapnya di Sini
Kamis, 16 Mei 2019 10:36 TRIBUN-TIMUR.COM-Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Kompetensi (UTBK) tersisa dua sesi lagi, yakni 25-26 Mei 2019. Selanjutnya hasil tes UTBK tersebut digunakan... -
Mahasiswa KKN UM Diminta Bantu Permasalahan Sosial Di Desa
Kamis, 16 Mei 2019 18:02 SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sebanyak 3345 mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) akan menjalani KKK mulai 20 Mei sampai 8 Juli 2019....