UTBK SBMPTN 20 Sesi, Tak Bikin Macet Malang

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Adanya Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi) sebanyak 20 sesi dalam dua kali gelombang tes membuat kawasan sekitar kampus tidak macet.

Bahkan terlihat biasa seperti sedang tak ada ujian, Sabtu (13/4/2019).

Sabtu adalah hari pertama pelaksanaan ujian UTBK gelombang pertama.

Secara serentak dilakukan di 73 pusat UTBK mulai 13 April sampai 26 Mei 2019 setiap Sabtu-Minggu.

Seperti terlihat di Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang sebagai pusat UTBK.

“Iya, dengan tes UTBK menjadi 10 kali di gelombang satu dan gelombang 2 sebanyak 10 kali menjadi tidak macet sekitar kampus.”

“Beda dengan pelaksanaan SBMPTN tahun lalu,” jelas Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani MS kepada SURYAMALANG.COM.

Tahun lalu saat peserta datang dan pulang menjadi masalah sendiri di arus lalu lintasnya di Kota Malang.

Hal sama juga disampaikan oleh Dr Imam Agus Basuki  MPd, Koordinator Pelaksana UTBK UM.

“Seperti tidak ada tes to. Sebelumnya sampai ada polisi yang mengatur,” kata Imam terpisah.

Tahun ini pertama pelaksanaan UTBK. Tahun sebelumnya, SBMPTN hanya sehari dan diikuti puluhan ribu peserta tumplek blek ke Malang untuk ujian.

Tapi sekarang dengan waktu yang ujian yang panjang, maka peserta bisa memilih sendiri jadwal dan sesi ujiannya.

“Misalkan rumahnya jauh, pilih jadwal siang,” kata dia.

Dari sisi kepanitian juga simple karena murni tes menggunakan komputer.

“Kalau di SBMPTN tahun lalu kan masih ada yang UTBK dan berbasis kertas.”

“Jadi masih ada kegiatan bongkar peti-peti dari percetakan kemudian dipisahkan. Sekarang tidak lagi,” jawabnya.

Dikatakan Rektor UB, peserta yang ikut UTBK nilainya bisa diketahui langsung setelah 10 hari ujian.

“Saat SBMPTN lalu kan peserta tidak tahu nilainya berapa,” jawabnya.

Nilai yang diperoleh bisa dipakai untuk mendaftar ke SBMPTN pada jadwal berikutnya.

“UB memutuskan memakai nilai UTBK murni di SBMPTN. Tidak ada kriteria lainnya,” tambah rektor.

Di UB ujian dilangsungkan di 52 ruang. Di UB, data peserta UTBK UB sesi pertama terdaftar 1.795 peserta.

Tapi yang hadir 1.639 atau 91.31%. Yang tidak hadir ada 156 (8.69%).

Sedang di sesi dua, data peserta UTBK UB ada 1795 peserta.

Jumlah yang hadir 1652 (92.03%). Yang tidak hadir ada 143 (7.97%).

Rektor UB menduga dari peserta yang tidak datang mungkin ada yang diterima di SNMPTN atau lainnya.

“Dari ruang ujian yang saya datangi di ujian sesi pertama, tiap ruang ada satu, dua orang yang tidak datang,” jelas Nuhfil.

Hal ini mungkin pendaftaran UTBK gelombang pertama dibuka sebelum pengumuman SNMPTN.

Sedang di Pusat UTBK UM, data peserta di hari pertama UTBK ada 1795 orang.

Sedang Minggu (14/4/2019) ada 1775 peserta.

Jadi tiap sesi selama sehari ada 800 an peserta. Namun belum diperoleh keterangan berapa peserta yang tidak datang pada Sabtu (13/4/2019).

“Saya juga mengimbau ke masyarakat, jangan percaya pada isu-isu harus membayar sekian jika ingin masuk UB lewat calo-calo.”

“Untuk SBMPTN pakai nilai UTBK. Tes ini dulu baru nilainya buat mendaftar SBMPTN,” jelas Rektor UB.

Dipastikan juga antar peserta UTBK tidak bisa mencontek karena tiap peserta soalnya beda.

“Yang baru di UTBK ini adalah ada Tes Potensi Skolastik (TPS) dan ada Tes Potensi Akademik (TPA),” kata Nuhfil.

Sedang jenis ujiannya adalah saintek dan soshum.

Ia menjelaskan pada hari pertama UTBK ada telekonferensi dengan Menristekdikti bahwa UB menyelenggarakan UTBK tanpa bermitra dengan SMA-SMA.

“Semua fasilitas dipenuhi sendiri,” katanya.

Sumber dari: http://suryamalang.tribunnews.com/2019/04/13/utbk-sbmptn-20-sesi-tak-bikin-macet-malang?page=all

Leave a Reply

Your email address will not be published.