Universitas Negeri Malang (UM) Buka Program Doktoral Manajemen
Wakil Rektor 1 UM, Budi Eko Soetjipto menjelaskan, program doktoral manajemen ini akan diarahkan pada pengembangan ekonomi yang beriringan dengan revolusi industri 4.0. Khususnya di bidang UMKM.
Menurut Budi, perkembangkan UMKM perlu peran serta akademisi. Apalagi di tengah perkemabangan teknologi seperti saat ini.
“Saya harapkan ada integrasi dengan kemajuan teknologi. Jadi tidak ingin sekadar mempelajari teori tapi lebih dari kompetitor lain. Uniknya adalah nanti ada pemanfaatan teknologi, seperti e-commerce, e-marketing, dan isu terkini. Jadi orang lain kalau mau ke UM punya alasan karena kita mengarah ke digitalisasi,” jelasnya.
Meskipun saat ini program pascasarjana masih dalam masa transisi yakni sedang dialihkan manajemennya kepada masing-masing fakultas, Budi optimis bisa menjaring sedikitnya 10 mahasiswa baru untuk permulaan.
“Karena ya kebutuhan sumber daya dengan gelar doktor masih tinggi di Jatim, khususnya Kota Malang,” katanya.
Ia berharap nantinya pada proses pembelajaran mahasiswa mulai melirik digitalisasi industri perdagangan sebagai fokus pembelajaran. Disayangkan sekali kalau sampai melewatkan perkembangan atau modernisasi.
Selain itu, Budi juga menerangkan tentang rencana adanya kuliah doktoral melalui penelitian. Teknisnya, orang-orang yang bekerja tapi ingin gelar doktor bisa menempuh pendidikan ini.
Ia nantinya harus membuat penelitian di tempatnya bekerja. Hingga dibimbing sampai mendapatkan gelar doktoral.
“Karena banyak yang bisa meneliti di sekitarnya sendiri tapi karena terhalang pekerjaan jadi tidak bisa menempuh program doktor, nah kita mudahkan dengan ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur Mas Purnomo Hadi yang dihadirkan dalam kegiatan launching menjelaskan, pada sensus ekonomi UMKM 2006, ada 4 juta UMKM. angka itu nakik menjadi 6,8 juta di 2012.
“Jumlah itu bisa Menyerap tenaga kerja sebanyak 11,2 juta. Sedangkan di sensus ekonomi 2016, jumlahnya menjadi 12,1 juta UMKM,” terangnya.
94 persen merupakan usaha mikro. Artinya, ada sekitar 11,5 juta usaha di mikro Jawa Timur.
“Ini yang perlu pemberdayaan. Pemprov Jatim setiap tahun melakukan progres agar UMKM naik kelas,” katanya.
Menurut Purnomo, keberadaan akademisi sangat dibutuhkan masyarakat. Pasalnya, diakui Purnomo, SDM di Jawa Timur masih belum maksimal.
“SDM kita adalah pencari kerja. Sehingga ketika SDM diberi pendampingan maka mereka diharapkan lagi bukan pencari. Melainkan menciptakan pekerjaan,” jelasnya.
Sumber dari: http://suryamalang.tribunnews.com/2019/03/27/universitas-negeri-malang-um-buka-program-doktoral-manajemen?page=all