UM Pamerkan 905 Hasil Penelitian Senilai 40 Miliar

Selasa, 28 November 2023 | 17:34 WIB

MALANG KOTA – Sebanyak 905 hasil penelitian civitas akademik Universitas Negeri Malang (UM) dipamerkan di Graha Cakrawala UM kemarin (28/11).

Karya tersebut merupakan penelitian yang dihasilkan selama 2023.

Tidak hanya itu, sebanyak 489 hasil pengabdian juga turut di pajang.

Kegiatan pameran hasil penelitian dan pengabdian itu baru pertama digelar tahun ini.

Suasana pameran karya akademisi Universitas Negeri Malang (Fajar Andre/Radar Malang)

Suasana pameran karya akademisi Universitas Negeri Malang (Fajar Andre/Radar Malang)

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UM Prof Dr Markus Diantoro MSi mengatakan kegiatan tersebut sebenarnya rutin dilakukan setiap tahun.

Yakni dilakukan secara internal saja dengan mempertemukan peneliti dengan reviewer.

“Saat pandemi Covid-19 dulu beberapa kali kita gelar online,” ucapnya.

Namun, tahun ini kegiatan tersebut dibuka untuk umum.

Untuk itu, kegiatan dikonsep seperti pameran.

Hasil penelitian dipajang dalam bentuk poster-poster kreatif dan menarik.

Tentu saja papan panjang yang disediakan di Graha Cakrawala kemarin dipenuhi oleh poster-poster hasil penelitian yang ditempel rapi dan beraturan.

Markus mengatakan pihaknya juga mengundang beberapa mitra kolaborator seperti peneliti-peneliti dari kampus lain, sekolah, dan industri.

“Tujuannya agar masyarakat luas juga mengetahui luaran dari kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang kami lakukan,” ungkapnya.

Markus mengatakan tahun ini UM menggelontorkan dana sebanyak Rp 40 miliar untuk penelitian dan pengabdian masyarakat.

Ia menyebut jumlahnya relatif tetap bila dibandingkan dengan tahun lalu.

“Itu dana yang bersumber dari internal UM saja. Belum termasuk dana dari fakultas, kementerian, dan BRIN,” ucapnya.

Sebab, Markus mengatakan tiap pemberi dana penelitian tersebut akan melakukan evaluasinya masing-masing.

Pihaknya menjelaskan saat ini pihaknya tengah menggenjot penelitian menengah ke atas.

Alias penelitian yang produk luarannya berupa prototipe industri.

Dengan begitu, penelitian-penelitian yang dilakukan bisa matching dengan kebutuhan industri.

Markus menjelaskan bila ada tiga jenis penelitian.

Di antaranya penelitian dasar, penelitian terapan, dan penelitian pengembangan.

“Kalau penelitian dasar itu istilahnya penelitian dari ilmu ke ilmu,” ungkapnya.

Sementara, penelitian terapan merupakan penelitian yang sudah menghasilkan prototipe.

Itulah yang akan terus digenjot oleh Markus.

“Penelitian dasar tetap ada tapi porsinya kecil. Kita akan fokus penelitian terapan dan pengembangan,” jelasnya.

Markus menyampaikan saat ini produk prototipe industri yang dihasilkan sudah mencapai 50 persen.

Ia menarget jumlah itu akan meningkat 70 persen tahun depan.

Sementara, untuk komersialisasi produk inovasi akan ditindaklanjuti kemudian.

Sebab, tim inovasi akan melakukan seleksi kembali.

Tujuannya untuk mencarikan mitra industri yang tepat.

“Namun, saat ini secara personal hasil inovasi sudah ada beberapa yang dikomersialisasikan.
Kalau secara lembaga belum,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Markus berharap agar budaya ilmiah terus meningkat dari waktu ke waktu.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Seminar Nasional dan Pameran Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PMM) UM 2023 Eli Hendrik Sanjaya SSi MSi PhD mengatakan kegiatan yang dikonsep seperti pameran itu memiliki tujuan yang progresif.

Yakni untuk menyiarkan hasil penelitian kepada khalayak ramai.

“Sebab, selama ini hasil penelitian paling terbatas diakses oleh akademisi saja,” ucapnya.

Untuk itu, dengan terbukanya akses tersebut pihaknya berharap pameran tersebut bisa menjadi ladang untuk saling belajar dan evaluasi.

Selain itu, juga dirinya berharap akan ada kerja sama yang terjalin lebih banyak lagi.

“Kalau industri atau mitra kolaborator merasa relevan dengan hasil penelitian tersebut kan bisa menjalin kerja sama,” pungkasnya. (dre/fin)

Sumber|https://radarmalang.jawapos.com/pendidikan/813338993/um-pamerkan-905-hasil-penelitian-senilai-40-miliar