UM Kukuhkan Empat Guru Besar Baru, Tawarkan Inovasi di Berbagai Bidang
Malang (beritajatim.com)- Universitas Negeri Malang (UM) resmi mengukuhkan empat guru besar baru yang memberikan kontribusi penting dalam berbagai disiplin ilmu. Pengukuhan ini meliputi bidang Interaksi Manusia dan Mesin, Analisis Wacana, Asesmen Pembelajaran Kimia, serta Sosiologi Pedesaan Berkelanjutan.
Prosesi pengukuhan berlangsung pada Aula GKB A19 lantai 9 Universitas Negeri Malang (UM) pada Kamis (14/11/2024). Keempat guru besar yang dikukuhkan yaitu, Prof. Dr. Eng. Siti Sendari, S.T., M.T., Prof. Dr. Martutik, M.Pd., Prof. Habiddin, S.Pd., M.Pd., M.Si., Ph.D., dan Prof. Dr. I Nyoman Ruja, S.U.
Prof. Dr. Eng. Siti Sendari, S.T., M.T., dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidang Interaksi Manusia dan Mesin. Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Siti menekankan pentingnya teknologi berbasis Genetic Network Programming (GNP) dan Reinforcement Learning (RL) untuk menciptakan mesin yang adaptif.

empat guru besar UM yang baru dikukuhkan
“Dengan GNP, mesin dapat mengalami perkembangan dan belajar dari lingkungan sekitarnya. Integrasi RL di dalamnya membuat sistem lebih cerdas,” ujar saat diwawancarai.
Prof. Siti menambahkan bahwa teknologi ini menciptakan interaksi yang lebih baik antara manusia dan mesin, bukan hanya dalam menjalankan instruksi, tetapi mampu bereaksi dan beradaptasi sesuai situasi.
Namun, Prof. Siti juga menyadari tantangan besar dalam teknologi ini, terutama dalam hal kebutuhan daya komputasi.
“Teknologi ini masih membutuhkan memori besar dan daya pemrosesan yang tinggi,” tuturnya.
Ia berharap solusi dari penelitian ini mampu mengatasi keterbatasan tersebut sehingga teknologi dapat lebih efisien.
Prof. Dr. Martutik, M.Pd., dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Analisis Wacana. Dalam orasi ilmiahnya, ia menyampaikan pentingnya pendekatan wacana dalam pembelajaran bahasa Indonesia agar siswa lebih memahami konteks sosial di balik bahasa.
“Bahasa bukan hanya soal kata-kata, tetapi juga mencerminkan budaya dan nilai-nilai dalam masyarakat,” ujarnya.
Prof. Martutik berpendapat bahwa pendekatan ini dapat mendorong siswa untuk memahami bias, ideologi, dan tujuan dalam komunikasi.
Ia juga menyoroti pentingnya literasi media di era digital. “Siswa sekarang tidak hanya mengonsumsi informasi, tetapi juga harus mampu mengkritisi konten,” katanya.
Menurutnya, pendekatan analisis wacana dapat membantu siswa memahami teks secara kritis, yang akan mengasah mereka menjadi warga negara yang bijaksana dan peka terhadap budaya.
Prof. Habiddin, S.Pd., M.Pd., M.Si., Ph.D., yang dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Asesmen Pembelajaran Kimia, mengusulkan penggunaan Pictorial-based Learning (PcBL) sebagai metode untuk mengatasi tantangan visualisasi dalam kimia.
“Konsep kimia yang sulit dipahami seringkali memerlukan visualisasi agar dapat dicerna oleh siswa,” jelasnya.
PcBL ini memanfaatkan gambar dan grafik untuk membantu siswa memahami konsep submikroskopik.
“Salah satu aplikasinya adalah memvisualisasikan peran katalis dalam reaksi, sehingga siswa memahami bahwa katalis berfungsi lebih dari sekadar mempercepat reaksi,” ungkap Prof. Habiddin.
Prof. Dr. I Nyoman Ruja, S.U., dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Sosiologi Pedesaan Berkelanjutan, menjelaskan bahwa kemiskinan di pedesaan bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga terkait dengan struktur sosial. “Kemiskinan adalah hasil dari ketidaksetaraan dalam akses terhadap pendidikan dan layanan dasar,” paparnya.
Ia menyebutkan bahwa teori sosiologi, seperti Teori Fungsionalisme Struktural, dapat membantu memahami dan mengatasi masalah ini. Menurutnya pengentasan kemiskinan perlu dilakukan secara holistik, dengan melibatkan teknologi pertanian dan pemberdayaan ekonomi.
“Masyarakat pedesaan harus diberi peluang untuk berinovasi, terutama dalam sektor pertanian,” katanya. Prof. Nyoman berharap upaya ini dapat mengatasi ketimpangan dan memberikan kesempatan bagi desa untuk berkembang.
Pengukuhan empat guru besar ini menunjukkan komitmen UM dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Melalui keahlian mereka, diharapkan UM mampu memberikan kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan masa depan di Indonesia. [dan/aje]
Sumber|https://beritajatim.com/um-kukuhkan-empat-guru-besar-baru-tawarkan-inovasi-di-berbagai-bidang