UM Kembangkan Playmat Interaktif Berbasis STEAM di Sekolah Pesisir Pacitan

Malang (beritajatim.com) – Universitas Negeri Malang (UM) menginisiasi produksi playmat interaktif berbasis audio-visual di 12 sekolah dasar pesisir Kabupaten Pacitan. Inovasi ini mengusung metode pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) dengan sentuhan muatan lokal. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan peluang ekonomi baru di daerah terpencil.

Abdul Rahman, perwakilan tim, menyatakan bahwa program ini dirancang untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak di daerah pesisir. “Kami ingin menghadirkan inovasi pendidikan yang relevan dan dapat diterapkan di sekolah-sekolah pinggiran,” ungkap Abdul Rahman pada Selasa (15/10/2024).

Tim UM Kembangkan Playmat Interaktif

Pelatihan produksi playmat ini berlangsung dari Juli hingga November 2024, dipimpin oleh Abdul Rahman Prasetyo, S.Pd., M.Pd., dosen UM, bekerja sama dengan komunitas lokal Pacitan Cerdas (PACE). Tidak hanya menjadi alat bantu belajar, playmat interaktif ini diharapkan menjadi produk unggulan yang meningkatkan daya saing sekolah-sekolah setempat.

Playmat ini diproduksi menggunakan teknik tufting, di mana peserta diajarkan untuk menggabungkan teknologi sederhana dengan kearifan lokal. “Dengan pendekatan yang lebih menarik dan interaktif, playmat ini membantu siswa memahami pelajaran STEAM dengan lebih mudah,” jelas Abdul Rahman.

Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendikbud Ristek, serta mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), termasuk pendidikan berkualitas (poin 4), pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (poin 8), serta kemitraan untuk mencapai tujuan (poin 17).

Pacitan Cerdas, sebagai mitra lokal, berperan penting dalam mengembangkan keterampilan peserta pelatihan. Selain meningkatkan kualitas pendidikan, program ini membuka peluang ekonomi baru bagi para peserta, yang diharapkan dapat mengembangkan playmat ini menjadi produk kreatif lokal bernilai jual tinggi.

“Melalui kreativitas lokal, playmat ini berpotensi menjadi pendorong ekonomi di daerah terpencil,” tambah Abdul Rahman.

Dengan adanya inovasi ini, kualitas pendidikan di Pacitan diharapkan semakin meningkat, sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat pesisir. [dan/beq]

Sumber|https://beritajatim.com/um-kembangkan-playmat-interaktif-berbasis-steam-di-sekolah-pesisir-pacitan