Turut Berkontribusi bagi Kemajuan Pendidikan di Indonesia

Manusia boleh merencanakan. Namun Tuhan lah yang menentukan. Seperti yang dialami Prof. Hadi Nur Ph.D. Alih-alih ingin bekerja di negera sendiri, namun 50% dari usianya justru dihabiskan di luar negeri. Bagaimana sumbangsihnya?

Rasa gembira dirasakan sosok Adjunct Profesor Hadi Nur Ph.D. saat kembali ke Indonesia. Sebab, cita-citanya dari awal ingin bekerja di negera sendiri tercapai sudah. Sebab sebelumnya, garis hidupnya berjodoh dengan Malaysia. Selama 26,5 tahun Ia berkarir di negara tetangga. Tepatnya mengadu nasib di Universitas Teknologi Malaysia (UTM). Hal itu dijalaninya mulai 1995 hingga 2022.

Profesor Hadi Nur Ph.D - Radar Malang

Profesor Hadi Nur Ph.

 

Saat bercerita tentang kepulangannya ke Indonesia, Ia mengaku sedih meninggalkan Malaysia dan juga sekaligus gembira karena pulang ke tanah air. Sebab Ia harus meninggalkan koleganya saat di UTM selama 26 tahun lamanya. Ia juga harus  memboyong keluarga kecilnya tinggal di Indonesia. Menurutnya keputusan itu sangat tepat baginya. Sebab di usianya yang menginjak 54 tahun, tujuannya kembali ke Indonesia agar memberikan kontribusi untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

“Saya merasa dapat berperan dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia. Saya ingin bangsa ini maju. Pengalaman saya selama lebih dari 20 tahun mulai dari post doctor hingga menjadi profesor, dan juga pengalaman menjadi administrator di sebuah universitas dapat bermanfaat bagi kemajuan Indonesia,” papar pria kelahiran Bukittinggi itu.

Kembalinya Prof. Hadi ke tanah air tentu ingin memajukan pendidikan di Indonesia bersama dengan Universitas Negeri Malang (UM). Berbagai gebrakan baru telah ditelurkan Prof. Hadi. Di antaranya berkontribusi terhadap ekosistem riset dan kerja sama di UM, hingga gagasan sistem pembelajaran kepada mahasiswanya. Walaupun Laboratorium Terpadu UM sudah memiliki alat-alat yang mumpuni, baginya harus ada peningkatan lagi, baik dari regulasi, alat hingga sumber daya manusianya.

Beliau mengatakan bahwa Universitas juga harus menawarkan kebebasan kepada mahasiswanya untuk mempelajari mata pelajaran apa pun tanpa batasan. Terakhir, fungsi utama sebuah universitas adalah untuk mengajar, bukan untuk menguji mahasiswa dan memberikan gelar. Unsur-unsur lain, seperti penghargaan dan penelitian, merupakan bagian yang juga penting.

Pengetahuan yang Ia bawa dari UTM ke UM tentu sangat berguna bagi kemajuan kampus Indonesia. Apalagi selama 26,5 tahun Ia telah berprestasi di negeri jiran dan melahirkan berbagai prestasi disana. (rof/dik)

Sumber|https://radarmalang.jawapos.com/pendidikan/16/02/2023/turut-berkontribusi-bagi-kemajuan-pendidikan-di-indonesia/