SMP Lab UM Terapkan Program Tunjukkan Prestasimu

Published on Sunday, 17 March 2019 19:19

MALANG – Dalam satu semester terakhir, SMP Lab UM menerapkan program Tunjukkan Prestasimu. Program ini dilaksanakan setiap Jumat, dengan memunculkan kemampuan siswa di bidang akademik maupun non akademik. Tujuannya, untuk menumbuhkan semangat belajar siswa dan melatih keberanian mereka.

Kepala SMP Lab UM, Dra. Yayuk Prihatnawati,M.Pd., menilai bahwa peserta didiknya merupakan anak-anak yang memiliki bakat dan potensi yang bagus. Hanya saja, perlu adanya binaan dan stimulus agar siswa berani dan memiliki kepercayaan diri. “Program ini untuk mengasah keberanian siswa. Karena sebenarnya potensi mereka ada, cuma masih takut untuk diekspresikan,” ujarnya.

Oleh karenanya, Yayuk selalu menghimbau kepada guru mata pelajaran agar terus berinovasi untuk menyajikan materi pelajaran yang menarik dan bermutu. Sehingga setiap bulan bisa mengeluarkan satu karya untuk dikompetisikan. “Kami targetkan setiap bulan harus ada karya satu mapel untuk dikeluarkan,” katanya.
Untuk akademik, diberikan kesempatan di minggu ketiga dan keempat. Misalnya dari mapel IPA, IPS, Bahasa, Agama dan mata pelajaran lain. “Kami ada sebelas mata pelajaran, setiap bulan minimal ada satu mapel yang dilombakan,” ungkap Yayuk.

Program Tunjukkan Prestasimu, menjadi satu upaya yang dinilai efektif untuk mengasah kemampuan siswa di bidang akademik. Guru pun terpacu untuk berinovasi karena diwajibkan mengeluarkan ide-idenya untuk mengisi program tersebut. “Pada awalnya memang susah. Tapi ini tantangan bagi kita untuk maju, jadi harus dilalui,” ucapnya.

Yayuk menambahkan, agar berjalan dengan baik, proses pembelajaran harus ditunjang dengan sarana yang baik pula. Seperti ruang kelas, yang tidak hanya proporsional tapi juga harus bersih.  Maka sejak awal tahun ajaran lalu, SMP lab UM mengadakan lomba kebersihan kelas. Setiap kelas diberikan predikat tertentu dengan simbol bendera yang dipasang di depan kelas.

Bendera dengan warna hijau melambangkan kelas tersebut kelas yang bersih. Warna kuning sebagai kelas waspada. Sedangkan bendera merah mengartikan kelas kotor. Dengan cara tersebut, kata Yayuk, kebersihan kelas dapat selalu terjaga. “Sebab anak-anak punya harga diri. Mereka gengsi jika kelasnya dicap kelas kotor dengan bendera merah,” tuturnya.

Selain siswa tentu wali kelas juga ikut bertanggung jawab terhadap kebersihan kelasnya. Mereka sebagai manager kelas dituntut untuk jeli terhadap pengelolaan kelas, termasuk yang berkaitan dengan kebersihan.

“Bendera merah bukan bermaksud untuk menghina anak-anak atau guru, tapi sebagai cambuk agar diri kita ini bisa menjadi lebih baik dari waktu ke waktu,” terangnya.

Penilaian untuk lomba kebersihan kelas ini tidak diketahui oleh siswa. Guru penilai sesekali waktu bisa melakukan penilaian. “Jadi kelas harus terus bersih, bisa jadi penilai datang saat kondisi kelas kotor,” imbuhnya.

Yayuk menegaskan kebersihan kelas harus menjadi prioritas sebelum kegiatan belajar dimulai. Bersih mengasumsikan bahwa siswa menghargai dirinya sendiri. “Jadi jangan beranggapan kebersihan itu tanggung jawab petugas saja, tapi semua warga sekolah berkewajiban menjaga kebersihan,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Yayuk, kelas yang bersih membuat suasana belajar lebih nyaman. Tidak risih dan jauh dari kuman yang mengancam kesehatan siswa. “Kalau masalah kebersihan saya tidak henti-hentinya mengingatkan pada siswa. Karena ini sebagai satu upaya kami mengajarkan anak-anak untuk peduli pada lingkungan,” tukasnya.

Jika lomba mapel dilaksanakan di Hari Jumat minggu ketiga, lomba kebersihan ditentukan pada minggu keempat. Sementara Hari Jumat minggu pertama diisi dengan agenda senam sehat. “Dengan sistem kompetisi semacam ini guru dan siswa lebih greget dan terus termotivasi tanpa menunggu moment tertentu,” pungkasnya. (imm/sir/udi)

Sumber dari: https://www.malang-post.com/pendidikan/smp-lab-um-terapkan-program-tunjukkan-prestasimu

Leave a Reply

Your email address will not be published.