Ramai, Mahasiswa UM Keluhkan Kebijakan Undangan Wisuda Hanya untuk Satu Orang
Ramai, Mahasiswa UM Keluhkan Kebijakan Undangan Wisuda Hanya untuk Satu Orang
Penulis : Binti Nikmatur – Editor : Dede Nana
27 – Sep – 2024, 09:17

JATIMTIMES – Baru-baru ini, media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) ramai dengan keluhan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) terkait kebijakan undangan wisuda yang hanya diperuntukkan bagi satu orang.
Kebijakan tersebut dinilai memberatkan mahasiswa yang ingin orang tua mereka, baik ayah maupun ibu, bisa hadir dalam momen penting tersebut. Jika ingin menambah undangan, mahasiswa harus membeli undangan tambahan kepada pihak kampus.
Keluhan ini pertama kali mencuat setelah diunggah oleh akun X Menfess UM, sebuah wadah di mana mahasiswa dapat curhat secara anonim. Salah satu unggahan yang ramai mendapat perhatian berbunyi:
“Empat tahun kuliah dibiayain ortu, sekarang mau wisuda disuruh milih antara ayah atau ibu. Cuma mau lihat sebentar hasil kerja keras anaknya aja harus diduitin. Kalau mau cari duit nggak gini caranya woi, pakai cara yang bener sehat-sehat lo UM!”* tulis salah satu pengguna anonim melalui akun @um_fess.
Keluhan ini menunjukkan kekecewaan mahasiswa yang merasa bahwa setelah bertahun-tahun orang tua mereka membayar biaya kuliah, kini mereka dihadapkan pada situasi harus memilih siapa yang bisa hadir di acara wisuda. Beberapa pengguna bahkan mengekspresikan rasa frustasi mereka dengan menyatakan tidak bangga menjadi lulusan UM.
Tak hanya para mahasiswa, beberapa unggahan juga memperlihatkan respons dari orang tua mereka. Salah satu unggahan memperlihatkan percakapan antara seorang mahasiswa dan ibunya, di mana sang ibu rela untuk tidak hadir di dalam ruangan wisuda dan menunggu di luar gedung.
“Ndak usah gpp, cukup satu aja, aku tak menunggu di luar,” tulis sang ibu dalam percakapan tersebut.

Curhatan salah satu mahasiswa anonim di akun X Menfess UM.
Unggahan ini semakin memicu simpati dari warganet, yang merasa bahwa momen wisuda seharusnya menjadi saat di mana seluruh keluarga dapat berpartisipasi dan merayakan pencapaian bersama.
Menurut informasi resmi dari surat penjadwalan pelaksanaan wisuda Universitas Negeri Malang periode 128 dan 129, kebijakan undangan wisuda memang mengalami perubahan. Jika pada wisuda periode 127 satu undangan berlaku untuk dua orang, pada wisuda periode 128 dan 129 yang akan digelar pada 26 dan 27 Oktober 2024, satu undangan hanya berlaku untuk satu orang. Jika wisudawan ingin mengundang orang tambahan, mereka harus membeli undangan seharga Rp. 100.000 per orang.
Surat tersebut juga menjelaskan mekanisme pembelian undangan tambahan yang dilakukan secara bertahap:
– Tahap I: Pembelian undangan tambahan dibuka khusus bagi wisudawan hingga 17 Oktober 2024, dengan jumlah maksimal dua undangan tambahan.
– Tahap II: Jika masih ada sisa kuota, pembelian dibuka untuk umum hingga 21 Oktober 2024.
– Tahap III: Jika kuota masih tersisa, pembelian bisa dilakukan langsung di lokasi wisuda, Graha Cakrawala, meskipun tanpa fasilitas konsumsi.
Namun, jika sebelum 17 Oktober kuota undangan tambahan sudah terpenuhi, maka pembelian akan otomatis ditutup.
Ternyata, kebijakan ini diduga hanya berlaku di UM. Beberapa kampus lain di Malang menerapkan aturan berbeda, meski sama-sama satu undangan, namun berlaku untuk dua orang.
Sebagai contoh, di Universitas Brawijaya (UB), satu undangan wisuda berlaku untuk dua orang, yaitu orang tua atau pendamping wisudawan. Hal ini sesuai dengan informasi yang tertera di laman resmi UB.
Politeknik Negeri Malang (Polinema) juga menerapkan kebijakan serupa, di mana satu undangan berlaku untuk dua orang, sebagaimana tercantum dalam laman resmi Polinema. Kebijakan ini dinilai lebih memudahkan wisudawan dan keluarga dibandingkan dengan kebijakan satu undangan untuk satu orang yang diberlakukan oleh UM.
Banyak mahasiswa berharap agar pihak kampus dapat mempertimbangkan kembali kebijakan ini. Pasalnya, wisuda merupakan momen penting yang dirayakan tidak hanya oleh wisudawan, tetapi juga oleh keluarga yang telah mendukung perjalanan akademis mereka.
Dengan hanya memberikan satu undangan, banyak orang tua harus memilih siapa yang dapat hadir di dalam ruangan, sementara yang lainnya harus rela menunggu di luar gedung.
Hingga berita ditulis, media ini masih berupaya mengonfirmasi ke pihak UM terkait aturan undangan wisuda yang ramai di X tersebut.
Sumber|https://malangtimes.com/baca/321647/20240927/091700/ramai-mahasiswa-um-keluhkan-kebijakan-undangan-wisuda-hanya-untuk-satu-orang