PKM-LN UM Latih Wirausaha Anak Pekerja Migran di Malaysia

Jumat, 10 November 2023 | 06:42 WIB

MALANG KOTA – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Luar Negeri (PKM-LN) Departemen Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Malang (UM) menjalankan program Matahari Kewirausahaan Kimia (MAWIRAKI). Program tersebut ditujukan kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang ada di Sanggar Bimbingan Sentul, Kuala Lumpur, Malaysia.

Ketua Tim PKM-LN Prof Dr Sc Anugrah Ricky Wijaya MSc menyebutkan program tersebut diselenggarakan sebagai respons terhadap situasi yang dihadapi oleh anak-anak pekerja Indonesia di sana. ”Mereka menghadapi kendala yang sangat serius dalam mengakses pendidikan formal karena status mereka sebagai warga negara yang tidak memiliki kewarganegaraan (stateless) di Malaysia,” tuturnya.

Orang tua mereka tidak diizinkan membawa keluarga mereka ke Malaysia. Sehingga anak-anak tersebut terjebak dalam situasi hukum yang sangat sulit. Dampak dari status stateless ini adalah anak-anak tidak diperbolehkan untuk bersekolah di lembaga pendidikan resmi di sana.

TOTALITAS: Tim PKM-LN UM setelah memberikan materi wirausaha kepada anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia. (Departemen Kimia for Radar Malang)

TOTALITAS: Tim PKM-LN UM setelah memberikan materi wirausaha kepada anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia. (Departemen Kimia for Radar Malang)

Hal itu merupakan tantangan yang serius dan menghambat perkembangan pribadi serta pendidikan mereka. Dalam program tersebut, mereka diberikan pelajaran mengenai pengenalan software Microsoft Word dan Paint untuk mengembangkan keterampilan mengetik dan menggambar.

Selain itu, juga mereka diajarkan mengenai eksperimen kimia sehari-hari seperti where is vitamin C dan pemisahan sederhana komponen warna. ”Untuk pembekalan sains dan teknologi, kami bekali alat-alat gelas, jas lab, dan kelengkapan laboratorium sehingga memotivasi mereka menjadi saintis yang melakukan eksperimen dalam laboratorium,” terangnya.

Tak kalah pentingnya, anak-anak juga diberikan pelatihan dalam seni batik ecoprint dan jumput yang berbasis pada prinsip-prinsip green chemistry. Prof Anugrah juga menyampaikan kegiatan ini merupakan komitmen tim dari Departemen Kimia UM untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk belajar dan tumbuh.

antusiasme anak pekerja migran di Malaysia bersama tim dari Departemen Kimia

”Bahkan kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membebaskan potensi setiap individu, dan melalui kegiatan ini, kami berusaha mewujudkannya untuk anak-anak di Sanggar Bimbingan Sentul,” ujarnya.

Selama ini anak-anak di Sanggar Bimbingan Sentul, menurutnya hanya diberi pengajaran dasar seperti membaca, menulis, menggambar, dan menghafal. Padahal mereka memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan kreativitas dan memupuk semangat berwirausaha dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitar mereka.

Sementara itu, anggota tim pengabdian Indah Nur Pramesti MEng mengungkapkan, dalam konteks praktik eksperimen kimia sehari-hari, harapan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada peserta tentang prinsip-prinsip dasar kimia yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. ”Kami berharap bahwa peserta akan dapat mengaplikasikan pengetahuan ini dalam aktivitas mereka sehari-hari, termasuk dalam kegiatan pembelajaran sains” tuturnya.

Sedangkan dalam pelatihan pembuatan batik jumput dan ecoprint, ia berharap peserta mampu menguasai teknik-teknik tersebut dan kemudian dapat menerapkannya dengan menciptakan produk-produk batik yang unik. ”Sehingga pelatihan ini akan memberikan manfaat tambahan bagi nelayan-nelayan untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka melalui peningkatan keterampilan dan potensi dalam industri batik” tutupnya. Tim pengabdian tersebut terdiri dari Dr Irma Kartika Kusumaningrum MSi, Indah Nur Pramesti MEng, Alif Alfarisyi Syah SSi, dan Helwani Fuadi Sujoko Putra. Serta didanai oleh Hibah PNBP UM tahun 2023. (dur/adn)

Sumber|https://radarmalang.jawapos.com/pendidikan/813265176/pkm-ln-um-latih-wirausaha-anak-pekerja-migran-di-malaysia